Selasa, 10 Februari 2009

A Beautiful Mind

Dari warta PDTK bulan Februari.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Adakah yang pernah merasa bahwa hal-hal di sekitar kita tidak memuaskan bagi kita? Dan hal itu membuat hidup kita tidak menyenangkan dan tidak berkembang?

Ada sebuah cara yang sangat mudah untuk mengatasinya.

Firman Tuhan mengatakan "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus." (Filipi 2:5). Ayat ini mengajak kita untuk senantiasa memiliki pola pikir, cara pandang yang sama seperti Tuhan kita. Nah, seperti Dia memandang segala ciptaanNya baik adanya (Kejadian 1:31), kita pun harus memandang segala sesuatunya baik adanya, secara segala sesuatunya adalah ciptaan Tuhan.

Jika kita memandang seseorang/sesuatu dengan buruk, maka untuk seterusnya persepsi kita terhadap hal tersebut akan sulit diubah. Hal sebaliknya juga berlaku. Jika kita memandang sesuatu hal dengan baik, maka kita untuk seterusnya akan memandang hal tersebut dengan baik.

Jika kita menemui seseorang/sesuatu hal atau peristiwa yang buruk, kita harus ingat bahwa segala ciptaan Tuhan itu baik adanya. Akan lebih menguntungkan jika kita memandang segala sesuatunya dengan baik. Kita akan lebih nyaman berhubungan dengan hal tersebut, dan pastinya kita akan mengalami sukacita. Intinya, think positive.

Terkadang juga, kita merasa bahwa kita telah menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, namun kita merasa bahwa yang terjadi masih saja hal-hal yang jelek. Apa yang harus kita lakukan? Pegang janji Tuhan bahwa rancanganNya adalah yang terbaik bagi kita (Yeremia 29:11) dan rancangan kita tidak selalu sama dengan rancanganNya (Yesaya 55:8) yang jelas lebih baik.

Kalau kita sempat berpikir, apakah benar Tuhan telah memberikan penyertaan? Kok sepertinya yang terjadi masih jelek-jelek aja? Tetaplah percaya dengan segenap hati, Tuhan lebih tahu apa yang terbaik, jangan bersandar pada pengertian kita sendiri (Amsal 3:5).

Jika kita tetap percaya, niscaya kepercayaan kita akan membuahkan hasil. Banyak contoh dalam Alkitab yang menggambarkannya. Maria tanpa ragu percaya bahwa dia akan mengandung Juruselamat, dan langsung berserah (Lukas 1:38), padahal sepertinya mustahil dia bisa mengandung tanpa bersuami. Nuh membuat bahtera meskipun dikatai orang-orang sudah gila (Kejadian 6:22), dan dia serta keluarganya diselamatkan. Dan masih banyak lagi.

Maka itu, dalam setiap aspek kehidupan, serahkanlah semua kepada Tuhan. Sebab sesungguhnya seluruh hidup kita adalah milik Tuhan tanpa terkecuali (Mazmur 139, Roma 14:8). Cara pandang kita terhadap hal-hal 'duniawi' harus diubah.

Bukan cuma di kegiatan rohani saja kita milik Tuhan. Bukan cuma di gereja, di PDTK, di PMK/KMK kita harus bertindak berdasar firman Tuhan. Bukan cuma kalau rapat PDTK kita harus berdoa mohon Tuhan membimbing kita dalam apa yang kita lakukan. Untuk hal-hal sederhana pun, Tuhan harus menjadi motivasi kita (Roma 14:6).

Selama ini, apakah kita masih mendasarkan kegiatan-kegiatan keseharian kita pada hal selain Tuhan? Kalau iya, cobalah pola pikir yang baru ini. Kalau kita belajar, bukan untuk mendapat nilai bagus saja, bukan supaya mengerti saja; namun agar dengan pembelajaran tersebut nama Tuhan dipermuliakan. Kalau kita beraktivitas di organisasi kampus seperti unit dan himpunan, mintalah bimbingan Tuhan agar tindakan-tindakan yang kita ambil dapat memuliakan nama Tuhan di kampus kita.

Jadi jangan mengira ada kegiatan yang tidak butuh campur tangan Tuhan, karena Tuhanlah yang empunya kita dan kehidupan kita. Jika motivasi kita adalah untuk kemuliaan Tuhan, maka niscaya Dia akan turun menyertai kita (Amsal 3:5).

"With a beautiful mind, comes a beautiful life."
-Alfonso R., TK'06-




.

Tidak ada komentar: