Minggu, 10 Oktober 2010

Pemimpin Yang Terkaya

Berikut ini ada sebuah cerita yang diambil dari lirik sebuah lagu Jerman kuno, lagu daerah Wuerttemberg (Stuttgart dan sekitarnya). Berbeda dari lirik lagu-lagu daerah atau kebangsaan lain yang mengagung-agungkan daerah sendiri dan tak pernah memuji kehebatan daerah lainnya... namun bukan itu poin yang ingin diangkat. Mungkin disimak saja terlebih dahulu.

Himne Wuerttemberg - Memuji Dengan Banyak Cakap

Memuji dengan banyak cakap
tentang hebat dan besarnya negeri mereka,
ialah para penguasa Jerman yang duduk
pada jaman dahulu kala di Balairung Kekaisaran

"Betapa dahsyatnya," berbicara Pangeran Saksen
"negeriku dan segala kegemilangannya!
Perak menghiasi gunung-gunungnya
hingga ke liang-liangnya yang terdalam!"

"Lihatlah negeriku dalam gelimang hartanya!"
berbicara Adipati Lembah Rhein
"Di lembah-lembah, panen jagung dan gandum keemasan,
di gunung-gunung, panen anggur nan mulia!"

"Kota-kota besar, istana-istana kaya!"
Ludwig, Raja Bayern, berbicara
"Sedemikian hingga harta benda negeriku
melebihi hasil padang-padang dan gunung-gunung kalian."

Eberhard yang berjanggut,
penguasa Wuerttemberg yang tercinta,
berbicara "Di negeriku, kota-kotanya kecil.
Bukit-bukitnya pun tak mengandung perak.

Namun ada permata yang tersembunyi,
dalam hutan negeriku yang lebat, namun begitu hebat,
yaitu dalam pangkuan tiap rakyatku hingga yang terjelata
di mana aku dengan aman dapat meletakkan kepalaku."

Dan berserulah penguasa Saksen,
penguasa Bayern, dan penguasa Rhein
"Pangeran berjanggut, engkaulah yang terkaya!
Permata negerimulah yang termulia!"


Apa yang bisa didapat dari lagu ini? Yaitu bahwa sang pengarangnya (Herr Justinus Kerner) menganggap bahwa pemimpin yang beruntung, yang terkaya, bukanlah diukur dari apakah dipimpinnya yang terbaik di dunia, kaya raya, atau sejenisnya. Bukan saat negerinya menjadi makmur, kaya perak, atau kaya bahan pangan. Tetapi pemimpin yang beruntung, yang mendapat penghargaan tertinggi, adalah pemimpin ia merasa dicintai sangat oleh rakyatnya, sampai-sampai ia merasa aman dan tidak takut diapa-apakan jika harus tidur meletakkan kepalanya di pangkuan rakyatnya yang manapun.

Untuk yang tertarik mendengarkan lagunya, ini ada versi modernnya, dinyanyikan band lokal Rote Tor Fraktion (Kelompok Gol Merah), yang merupakan fans fanatik klub bola lokal VfB Stuttgart. Dan mereka menambahkan bait kedelapan yang kira-kira isinya:

Dengarlah hai Wuerttemberg nan berani dan setia
(dan karena itu aku selalu berdiri untukmu)
Raja sepakbola berselempang samir
ialah VfB-ku tercinta!




http://www.youtube.com/watch?v=XkkLos3Bnb0

Dan lirik lengkapnya dalam bahasa Jerman:

Württemberger Hymne - Preisend Mit Viel Schönen Reden

Preisend mit viel schönen Reden
Ihrer Länder Wert und Zahl,
Saßen viele deutsche Fürsten
Einst zu Worms im Kaisersaal.

„Herrlich“, sprach der Fürst von Sachsen,
„Ist mein Land und seine Macht;
Silber hegen seine Berge
Wohl in manchem tiefen Schacht.“

„Seht mein Land in üppiger Fülle,“
Sprach der Kurfürst von dem Rhein,
„Goldne Saaten in den Tälern,
Auf den Bergen edlen Wein!“

„Große Städte, reiche Klöster!“,
Ludwig, Herr zu Bayern sprach.
„Schaffen, daß mein Land dem euren
wohl nicht steht an Schätzen nach.“

Eberhard, der mit dem Barte,
Württembergs geliebter Herr,
Sprach: „Mein Land hat kleine Städte,
Trägt nicht Berge silberschwer;

Doch ein Kleinod hält's verborgen:
Daß in Wäldern, noch so groß,
Ich mein Haupt kann kühnlich legen
Jedem Untertan in Schoß.“

Und es rief der Herr von Sachsen,
Der von Bayern, der vom Rhein:
„Graf im Bart! Ihr seid der Reichste!
Euer Land trägt Edelstein!“

Württemberg furtchlos und treu,
weil Ich immer zu dir steh,
König Fußball trägt den Brüstring
Mein geliebter Vfb!




.