Jumat, 16 Desember 2011

Apa Kabar (Bangsamu), Gie?

Selamat ulang tahun, Gie.

69 tahun lalu, saat kau dilahirkan, saat itu bangsamu belum merdeka. Terjajah secara raga, dengan jiwa yang meluap untuk merdeka.

Saat ini, sudahkah bangsamu mereka sepenuhnya, Gie? Atau masihkah bangsa ini terbelenggu? Terbelenggu inferioritas, terbelenggu secara identitas?

Karena orang-orang bijaknya tidak pernah belajar dari sejarah, dan orang-orang kuatnya masih dalam gendongan?

Ah, tak dapat kubayangkan apa katamu jika melihat bangsa ini sekarang, Gie.

-----------

Aku mengenangmu, Gie.

42 tahun lalu, kau meninggalkan dunia ini. Meninggalkan jejak pemuda yang bertarung demi rakyatnya melawan tirani.

Saat ini, apa yang pemuda-pemuda lawan, Gie? Tiranikah? Ego pribadikah? Atau sesama pemudakah? Atau malahan tidak ada?

Mereka berhenti, Gie, mereka berhenti melawan...

Ah, tak dapat kubayangkan apa katamu jika melihat bangsa ini sekarang, Gie.

-----------

Di masamu, kaulihat para gembel hidup dari makan kulit mangga, tak jauh dari lokasi pesta pora para petinggi negara. Dan kau marah, Gie. Kau marah besar.

Percayalah Gie, lebih banyak lagi dapat kaulihat di zaman ini. Bahwa kau akan melihat calon-calon cendekia dan teknokrat bangsa, ketika dihadapkan pada derita dan beban rakyat yang harusnya mereka tanggung, tak dapat memberi solusi ataupun sekadar empati. Bahkan yang paling banyak mereka dapat beri, hanyalah peduli.... peduli setan.

Marahkah kau, Gie?

---------------

Di masa kini pemuda-pemuda yang mengaku membicarakan terang, tenggelam dalam kebutaan oleh kacamata kuda bernama idealisme palsu dan kesombongan, takluk oleh malam.

Di masa kini pemuda-pemuda yang mengaku menentang kemenangan oleh pedang, menghantam dengan jumawa siapa yang dianggapnya lebih lemah, dan diam seribu bahasa menghadapi hati nurani serta dewi keadilan.

Di masa kini, meskipun tidak menganggap gurunya dewa, para pemuda dengan sukarela menjadi kerbau, untuk diperbolehkan membajak sawah agar dapat rumput hingga kenyang sampai mampus.

Di masa kini, di masa ketika para pemuda tidak lagi bertanya... dan yang bertanya hanya bertanya agar ia terlihat bertanya.

-----------

Tak dapat kubayangkan apa katamu jika melihat bangsa ini sekarang, Gie.

Karena mungkin kau tak akan berkata apa-apa.

Kau bergerak, bergerak, berjuang, mendobrak.

Kau tak bersembunyi di balik buku dan meja, kau tak bersembunyi di balik ketiak rekan seperjuangan.



Hingga bangsamu merdeka seutuhnya.



================

In Memoriam
Soe Hok Gie
17 Desember 1942 – 16 Desember 1969



.

Kamis, 15 Desember 2011

Semua Janji dan Ikrar yang Perlu Diingat

Tulisan ini dibuat sebagai reminder pribadi akan janji-janji dan ikrar-ikrar yang pernah diucapkan. Juga sebagai penyimpan data, jadi jika ada yang menanyakan isinya, saya bisa langsung menemukannya tanpa perlu susah-susah googling.

--------------

Janji Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Kami,
Segenap mahasiswa Insitut Teknologi Bandung,
Demi Ibu Pertiwi,

Berjanji,
Akan menuntut ilmu,
Keterampilan dan watak penghayatan
Dengan ketekunan dan kesadaran
Bagi kesejahteraan Bangsa Indonesia
Peri kemanusiaan dan peradaban
Berdasarkan Pancasila

Kami berjanji,
Akan menegakkan dan menjunjung tinggi
Kejujuran dan keluhuran pendidikan
Serta susila mahasiswa

Kami berjanji,
Akan setia pada almamater
Institut Teknologi Bandung
Serta bangsa dan Negara kami
Republik Indonesia

Demi itu kami mohon, Tuhanku;
Rahmat dan tuntunan-Mu

================

Ikrar Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

Kami, mahasiswa Institut Teknologi Bandung
Sadar, bahwa kami hanyalah sebagian kecil dari rakyat Indonesia
Yang berkesempatan untuk menikmati pendidikan atas beban rakyat Indonesia
Sadar, bahwa kami dituntut untuk berperan dalam perbaikan dan pembaharuan masyarakat Indonesia
Sadar, bahwa pada pundak kami ini tertumpu harapan masa depan Indonesia

Karenanya :

1. Kami tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, harus mendahulukan kebutuhan masyarakat
2. Kami tidak akan menunda-nunda tindakan kami untuk berperan dan membuat perubahan mulai dari diri kami sendiri
3. Kami akan bekerja keras untuk mewujudkan harapan rakyat bangsa, dan Negara Indonesia serta almamater Institut Teknologi Bandung.

Ikrar ini segera kami buktikan,
Dalam tindakan nyata dari kami.

================

Janji Lulusan ITB

Kami
Segenap lulusan
Institut Teknologi Bandung
Demi Ibu Pertiwi

Berjanji
Akan mengabdikan ilmu pengetahuan
Bagi kesejahteraan bangsa Indonesia
Perikemanusiaan dan perdamaian dunia

Kami berjanji akan mengabdikan
Segala kebajikan ilmu pengetahuan
untuk menghantarkan bangsa Indonesia
ke pintu gerbang masyarakat adil dan makmur
yang berdasarkan Pancasila

Kami berjanji akan tetap setia
Kepada watak pembangunan kesarjanaan Indonesia
dan menjunjung tinggi susila sarjana
Kejujuran serta keluhuran ilmu pengetahuan
di mana pun kami berada

Kami berjanji
Akan senantiasa menjunjung tinggi
Nama baik almamater kami
Institut Teknologi Bandung



----------




.