Kamis, 26 Januari 2012

Apa Itu Indonesia?

Terinspirasi dari sebuah lagu perjuangan Jerman kuno (sebelum adanya negara Jerman yang sekarang), Was ist des Deutsches vaterland? (Apa itu tanah air Jerman?), maka berdasarkan tema yang cukup mengena tersebut (yaitu tentang satu negara dalam perbedaan, keragaman dalam satu identitas), saya mencoba membuat suatu tulisan tentang Indonesia. Sedikit tidak jelas, lumayan untuk sarana pelampiasan karena sedang ingin menulis sesuatu. Bacaan (dan musik) ringan untuk yang ingin menikmati.

Jika ingin, dapat dinyanyikan sesuai melodi yang dapat dijumpai di tautan ini. Lirik asli yang menginspirasi (lengkap dengan animasi) ada di sini. Salam hangat.

=========================================

Apa itu Indonesia?
Tanah Minang? Atau Batak?
Di pinggiran Batanghari?
Atau tepi Sungai Musi?
Ten-tu, ti-dak!
Indonesia lebih besar,
lebih besar dari itu!

Apa itu Indonesia?
Papua-kah? Maluku-kah?
Di kaki Gunung Rinjani?
Di pantai Teluk Tomini?
Ten-tu, ti-dak!
Indonesia lebih besar,
lebih besar dari itu!

Apa itu Indonesia?
Tanah Dayak? Atau Banjar?
Di kuala pesut menari?
Atau di hutan meranti?
Ten-tu, ti-dak!
Indonesia lebih besar,
lebih besar dari itu!

Apa itu Indonesia?
Majapahit? Pajajaran?
Di keraton Gunung Jati?
Atau Raden Mangkubumi?
Ten-tu, ti-dak!
Indonesia lebih besar,
lebih besar dari itu!

Apa itu Indonesia?
Tasik Melaka? Sunda Kecil?
Pulau Besi? Pulau Emas?
Pulau Tanjung? Pulau Beras?
Ten-tu, ti-dak!
Indonesia lebih besar,
lebih besar dari itu!

Apa itu Indonesia?
Oh, negeri yang mulia!
Apakah Pulau Dewata,
yang berjuluk surga dunia?
Tidak, tidak!
Indonesia lebih besar,
lebih besar dari itu!

Apa itu Indonesia?
Oh, negeri yang kucinta!
Apakah bandar Jakarta,
dalam segala gemerlapnya?
Tidak, tidak!
Indonesia lebih besar,
lebih besar dari itu!

Apa itu Indonesia?
Semua ini Indonesia,
baik alamnya yang permai,
maupun rakyatnya yang damai!
Sudah tentu! Sudah tentu!
Serukanlah dengan bangga:
In-do-ne-sia!

Semua ini Indonesia,
Meskipun berbeda-beda,
namun sungguh satu jua,
dirahmat Yang Maha Esa!
Sudah tentu! Sudah tentu!
Semua ini Indonesia,
semua ini Indonesia!


==========================


Inilah Indonesia!



"Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! ... Indonesia buat Indonesia, semua buat semua!"
- Bung Karno -





Bogor, 26/1/2012
V.S. Eisensteiner


.

Was ist des Deutschen Vaterland?

Ini sumber inspirasi dari postingan setelah ini, "Apa Itu Indonesia?". Sebuah lirik lagu "Was is der Deutschen Vaterland?" dalam bahasa Jerman, dan terjemahan bahasa Inggrisnya karya saya sendiri, yang sama-sama dapat dinyanyikan dengan melodinya.

DISCLAIMER: the lyrics are from this video, and the poetic translations are mine.

======================================
GERMAN LYRICS

Was ist des Deutschen Vaterland?
Ist's Preußenland? Ist's Schwabenland?
Ist's wo am Rhein die Rebe blüht?
Ist's wo am Belt die Möwe zieht?
O nein, nein, nein!
|: Sein Vaterland muss größer sein! :|

Was ist des Deutschen Vaterland?
Ist's Bayerland? Ist's Steierland?
Ist's, wo des Marsen Rind sich streckt?
Ist's, wo der Märker Eisen reckt?
O nein, nein, nein!
|: Sein Vaterland muss größer sein! :|

Was ist des Deutschen Vaterland?
Ist's Pommerland? Westfalenland?
Ist's, wo der Sand der Dünen weht?
Ist's, wo die Donau brausend geht?
O nein, nein, nein!
|: Sein Vaterland muss größer sein! :|

Was ist des Deutschen Vaterland?
So nenne mir das große Land!
Ist's Land der Schweizer? Ist's Tirol?
Das Land und Volk gefiel mir wohl.
Doch nein, nein, nein!
|: Sein Vaterland muss größer sein! :|

Was ist des Deutschen Vaterland?
So nenne mir das große Land!
Gewiss, es ist das Österreich,
An Ehren und an Siegen reich?
O nein, nein, nein!
|: Sein Vaterland muss größer sein! :|

Was ist des Deutschen Vaterland?
So nenne endlich mir das Land!
So weit die deutsche Zunge klingt
Und Gott im Himmel Lieder singt:
Das soll es sein! Das soll es sein!
|: Das wackrer Deutscher, Nenne dein! :|
Das nenne dein!

Das ganze Deutschland soll es sein!
O Gott vom Himmel, sieh darein
Und gib uns rechten deutschen Mut,
Dass wir es lieben treu und gut!
|: Das soll es sein! Das soll es sein!
Das ganze Deutschland soll es sein! :|
Das soll es sein!
Das ganze Deutschland soll es sein!

--------------------------------------

ENGLISH TRANSLATION

What is the German fatherland?
Is it Prussia? Or Swabia?
Is on Rhine, where fine vines are found?
Or Belt, where seagulls' cries resound?
Oh no, no, no!
|: That fatherland is greater though! :|

What is the German fatherland?
Is Bavaria? Or Styria?
Is Marsland, where cattles are herded?
or Markland, where irons are smelted?
Oh no, no, no!
|: That fatherland is greater though! :|

What is the German fatherland?
Pomerania? Or Westphalia?
Is it where Sand Dunes by wind blows?
Or where the Danube rush its flows?
Oh no, no, no!
|: That fatherland is greater though! :|

What is the German fatherland?
That I can call a true great land!
Is Switzerland, of snow and ice?
Or Tyrol, where the folks are nice?
But no, no, no!
|: That fatherland is greater though! :|

What is the German fatherland?
That I can call a true great land!
Is it Austria, certainly,
Abundant in wealth and glory?
Oh no, no, no!
|: That fatherland is greater though! :|

What is the German fatherland?
That I finally can call my land!
It's where spoken the German tongues
who praises God in Heaven with songs:
Those are the ones! Those are the ones!
|: Name that land yours, o brave Germans! :|

The whole Germany should be those!
Oh God in heaven, be with us,
and give us, true Germans, the strength
so we'll love it till our last breath!
|: That is the one! That is the one!
The whole Germany should be one!:|


======================================

This is the Greater Germany according to the wishes of the listener of this song. The dark green is the current Germany. The Greater Germany is inside the green border, with the territory in light green, superimposed with current borders (in red) with other countries (territory in yellow). It can be seen in this map that the Greater Germany covers the territories which are currently belonged to the countries Denmark, Netherlands, Belgium, Liechtenstein, France, Switzerland, Italy, Austria, Hungary, Czech Republic, Slovakia, Romania, Ukraine, Poland, Lithuania, and Russia; which totals roughly 2,5 times greater than current 'Germany'.





"Von der Maas bis an die Memel,
von der Etsch bis an den Belt."
[from the Meuse (in France) to the Nemunas (in Lithuania),
from the Adige (in Italy) to the Belt (in Denmark)]
part of the original lyrics of German anthem,
the German equivalent of Indonesian
"Dari Sabang ke Merauke, dari Miangas ke Rote"



.

Sabtu, 21 Januari 2012

Pemuda Tionghoa, Riwayatmu Kini

DISCLAIMER: tulisan ini mengandung generalisasi yang sangat keras (karena disertai dengan introspeksi diri yang mendalam), yang semestinya tidak perlu membuat orang marah, tersinggung, atau pura-pura ketawa mengejek kalau dia tidak merasa tercakup ke dalam generalisasi tersebut.

==================================

Dulu pemuda Tionghoa terkenal kreatif. Mungkin karena semua jalan besar menuju kesuksesan tertutup, sehingga untuk mencapainya harus pintar-pintar mencari jalan sempit. Masuk universitas susah, kalau nggak mahal ya dijatah. Jadi pegawai negeri hampir mustahil, apalagi militer. Politik? Ha ha ha. Yang sisa tinggal sektor usaha, itupun susah. Banyak tekanan dari kanan kiri, atas bawah. Kompetitor, birokrasi, pegawai, masyarakat. Nggak kreatif? Nggak bertahan hidup.

Sekarang? Setelah SD meneruskan ke SMP. Setelah SMP, ya ke SMA karena biasanya dari SMP ya ke SMA. Dari SMA? Tentunya kuliah, sebagaimana umumnya pemuda. Kuliah apa saja selama orangtua bisa membiayai, dan biasanya sih bisa. Setelah lulus? Cari perusahaan yang mau mempekerjakan, cari yang gajinya paling besar. Setelah itu? Terus bekerja hingga gajinya sangat besar, dan anda akan makmur. Jalur mencapai kesuksesan yang sangat linear. Tidak terpikir untuk usaha? Ya, itu nantilah setelah punya modal (dengan bekerja dan dapat gaji besar). Waktu kuliah? Ya konsentrasi kuliah dulu. Waktu bekerja? Ya kerja dulu.


Dulu pemuda Tionghoa terkenal tahan hidup susah. Makan sehari sekali? Ya kalau bisanya segitu ya sudah. Terpaksa numpang di rumah orang waktu kuliah/kerja? Ya asal bisa tidurlah. Terpaksa irit karena semua penghasilan jadi modal usaha? Gak apa-apa asal untungnya besar. Rumah jelek? Sebodo amat, yang penting usaha kencengin dulu!

Sekarang? Suruhlah ke desa barang 2-3 hari. Paling sedikit satu yang dikeluhkan: kamar pengap dan gerah lah, banyak nyamuk lah, WC/kamar mandi jelek lah, nggak ada sinyal HP lah, makanan nggak enak lah, ya pokoknya ada aja lah. Kalau listrik mati bentar, bingung. Sehari nggak dikasih bawa kendaraan, bingung. Mau makan bingung makan di mana, bukan bingung mau makan apa. Masalah terbesar bukan makan dan tidur, tapi gak bisa dengerin musik/main game karena hape/laptop rusak.


Dulu pemuda Tionghoa terkenal hemat. Kalau dikasih duit jajan, bisa nggak dipake seharian, ditabung. Kalau dikasih makan di rumah, mending pulang daripada buangin duit. Kalau bisa jalan kaki, ngapain pake kendaraan (umum ataupun pribadi). Kalau baju/sepatu/perabot belum butut atau rusak sekalian, ngapain beli baru. Kalau diajakin hura-hura sama temen? Sori jek, duit gw bisa punya kegunaan lain yang lebih penting.

Sekarang? Duit bulanan sisa, habiskan buat foya-foya. Mall jadi tempat utama menghabiskan uang. Pemborosan sebulan cukup untuk memulai satu usaha kecil. Terkadang hanya tahu cara menghabiskan uang, dibanding cara menghasilkannya. Tabungan? Apa itu?


Dulu pemuda Tionghoa terkenal mandiri. Orangtua mendidik dengan keras. Berantem di sekolah? Uruslah sendiri, papa mama sibuk jaga toko. PR nggak ngerti? Mana mama tau, mama nggak sekolah, cari jawaban sendiri! Duit jajan kurang? Cari sendiri kalau emang butuh! Kalau nggak butuh ya udah, masih bagus dikasih jajan. Pegang teguh prinsip leluhur: jangan pernah meminta, tapi berusahalah!

Sekarang? Duit jajan kurang 10 ribu, ngambek. Mau jalan-jalan nggak dikasih duit jajan, ngambek. Nggak boleh bawa mobil, ngambek. Duit bulanan telat dateng, kalo nggak ngambek ya bingung. Udah maksa beli hape mahal, masih minta duit pulsa. Duit tabungan? Ya buat hura-hura. Paling sial, buat maen cewe sama beli ganja.


Dulu pemuda Tionghoa terkenal bermimpi besar. Penghasilan tidak pernah cukup. Hari ini dapat untung sepuluh ribu? Masukkan semua ke modal dan buat besok jadi untung lima belas ribu. Penghasilan bulan depan harus lebih maju dari hari ini. Usaha tahun depan harus lebih luas dari tahun ini. Gaji besar di perusahaan, tidak bikin terlena. Pokoknya masa depan harus lebih maju dari hari ini, sebaik apapun kondisi yang hari ini sudah bisa kita capai!

Sekarang? Ranking di sekolah, ya selama naik kelas dan gak dimarahi ortu/guru saja. Masuk kuliah, jurusan yang jelas-jelas (mainstream) aja. Diajak usaha bilangnya cari yang safe dulu aja. Kerja digaji menengah ke atas puas dan bilang, ya cukuplah buat hidup senang-senang. Usaha lancar, hanya dijaga stabil saja. Diajak berbuat lebih? Ah, cukuplah, segini juga udah enak banget.


Dulu pemuda Tionghoa terkenal pekerja keras. Waktu yang lain hura-hura, dia usaha cari uang. Kalau dia sekolah, pulang ya cepat, bereskan tugas dan PR, setelah itu bantu orangtua atau cari duit tambahan. Waktu kerja, berangkat paling pagi waktu semua orang masih molor, pulang paling malam waktu yang lain sudah ngopi dan nonton TV. Yang lain cuma tahan kerja sekian jam sehari, dia bisa tahan kerja lebih lama lagi.

Sekarang? Ini doang sih yang masih keliatan kayaknya. Cuma sayang, mindsetnya instan. Kalau gw kerja keras untuk hal ini, apa sih yang bisa gw dapet besok? Ngapain cari pengalaman buat masa depan, mending buat hidup enak hari ini. Bergaul, dapetin koneksi? Mending tidur dan maen di rumah, udah enak ini rumahnya. Belajar yang bener? Ah ngapain, belajar buat dapet A aja dulu!


Porsi besar dari perekonomian Indonesia dibangun oleh kerja keras pemuda Tionghoa. Pemuda Tionghoa saat ini, mau jadi apa? Budak kapitalis? Atau pemberi manfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan orang banyak? Silakan pilih.



富不過三代
Fù bùguò sāndài
Kekayaan tidak akan melewati tiga generasi
- Peribahasa Tiongkok:
generasi pertama membangun usaha,
generasi kedua mengembangkannya,
generasi ketiga menghamburkan uangnya -


起來!不願做奴隸的人們!
Qǐlái! Búyuàn zuò núlì de rénmen!
Bangkit! Semua yang tak ingin menjadi budak!
- Baris pertama Yìyǒngjūn Jìnxíngqǔ (Mars Sukarelawan),
lagu kebangsaan Republik Rakyat Tiongkok -


Selamat merayakan datangnya tahun baru naga air 2563.
Semoga di tahun yang baru ini dan tahun-tahun selanjutnya, kita dapat terus mengatasi tantangan yang datang dan terus naik melampaui batas-batas yang biasanya menghalangi orang banyak.


新年快樂
恭喜發財
萬事如意

Xīn nián kuài lè
Gōng xǐ fā cái
Wàn shì rú yì

Selamat tahun baru
Selamat dan semoga sejahtera
Semoga segala keinginan terkabul



茂物, 2012年1月21日
战斗机 鄭風龍





.

Minggu, 15 Januari 2012

Siapakah Yesus?

Masih dalam seri tugas kuliah. Ini adalah tugas kuliah Agama dan Etika Protestan, dan jelas bukan tugas kuliah Mekanika Fluida dan Partikel, meskipun keduanya sama-sama saya ambil di semester 4 (awal tahun 2008, jadi sekitar 4 tahun lalu).

Di tengah tantangan zaman ini, di tengah gencarnya 'penginjilan' oleh kaum ateis, pragmatis, rasionalis dan duniawi, berbarengan dengan keterbukaan informasi dan kehilangan kepercayaan terhadap gereja, pemuka agama, dan nilai moral secara keseluruhan, seakan-akan seluruh dunia berkonspirasi untuk menjatuhkan iman Kristiani terhadap Yesus. Seakan-akan tidak ada Yesus yang dapat dipercayai oleh umat Kristen. Benarkah? Tidak jika kita tahu benar siapakah Yesus. Bukan sekadar tahun, tapi mengenal.

Enjoy.

=====================

Siapakah Yesus?





Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Matius 16 : 13-16

Yesus. Mungkin Dia adalah manusia terpenting sekaligus paling kontroversial sepanjang sejarah dunia ini. Pada masa hidupnya, Dia adalah pahlawan pembebas bagi rakyat Yahudi yang tertindas; penghujat Allah bagi para agamawan Yahudi; pengacau bagi penguasa Romawi. Jauh setelah kematianNya pun Ia tetap kontroversial. Ada yang menganggapNya guru moral, nabi, Tuhan; ada pula yang menganggapNya penipu, orang biasa, bahkan tokoh fiksi. Semua aspek hidupNya seakan menarik untuk dikaji. Dia menjadi bahan pertentangan berbagai kelompok agama, politik, ilmiah, dan sosial. PenyalibanNya kontroversial. KetuhananNya kontroversial. Bahkan keberadaanNya pun diperdebatkan. Mengapa?

Karena Dia mengubah dunia. Karena dari apa yang Dia perbuat dua ribu tahun yang lalu, lahir sebuah kepercayaan yang sekarang dianut oleh sepertiga manusia di bumi ini. Karena dua ribu tahun yang lalu Dia hidup dan mengatakan apa yang tidak berani dan tidak sanggup dikatakan oleh orang-orang sebelum dan setelah Dia. Bahwa Dialah satu-satunya Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Bahwa Dialah Tuhan yang turun ke bumi untuk menebus dosa manusia. Bahwa Dialah Juruselamat yang sanggup mengalahkan maut untuk kita. Bahwa untuk dapat memperoleh keselamatan kekal, kita cukup mengaku dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Dialah Tuhan.

Maka banyak orang protes. Terlalu mudah, katanya. Banyak yang tidak mempercayai adanya tokoh yang Maha Sempurna seperti itu. Bagi mereka, keselamatan harus diperoleh dengan mengumpulkan pahala di dunia. Maka bermunculanlah berbagai versi tentang siapakah Yesus. Ada yang ‘mengurangi’ peranNya menjadi sekedar filsuf atau nabi. Ada yang membuat beraneka tafsir yang bertentangan tentang ajaran-ajaranNya. Ada yang sibuk membongkar cacat dan cela dalam kehidupanNya. Ada yang gigih mencari bukti bahwa Yesus sebenarnya hanya manusia biasa, dan segala kisah tentangNya hanyalah rekaan atau dibesar-besarkan. Ada pula yang ‘membuat’ Yesus versi mereka untuk dikomersialkan, karena Yesus selalu laku keras. Pada pergerakan zaman yang makin canggih dan terbuka, segala versi Yesus yang berbeda-beda ini ibarat sudah disodorkan ke depan mata kita, menunggu mana yang akan kita pilih untuk dipercaya.

Mana yang akan kita pilih?

Siapakah Yesus sebenarnya?

Kutipan Alkitab pada awal tulisan ini menceritakan tentang pengakuan Petrus atau Simon Bar-Jonah, murid Yesus yang dipercayakanNya kunci gerbang surga. Banyak versi Yesus menurut orang-orang, tapi Petrus tanpa ragu menjawab bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Itulah Yesus yang dikenal Petrus setiap hari secara pribadi. Itulah Yesus yang dilihat oleh Petrus dalam kehidupannya. Itulah Yesus, itulah arti Yesus bagi Petrus, tak peduli apa kata orang lain, karena Petrus telah mengalami dan mengenal pribadi Yesus.

Bagaimana dengan kita?

Bagi saya dan seharusnya seluruh umat yang menyebut dirinya Kristen, Yesus bukan hanya sekedar tulisan di buku sejarah. Yesus lebih dari sekadar nabi atau guru moral. Yesus adalah Tuhan, Sang Maha Pencipta. Yesus adalah Pribadi Yang Agung, yang bangkit mengalahkan maut. Yesus adalah sahabat yang mau menyerahkan nyawaNya demi menebus dosa-dosa kita. Yesus adalah Raja Alam Semesta yang pantas kita sembah. Yesus adalah kasih. Yesus adalah alasan kita hidup di bumi ini. Yesus adalah segalanya bagi kita.

Mengapa umat Kristen dapat mempercayai hal-hal itu? Tidak ada jalan lain selain mengenal Yesus secara pribadi. Jutaan umat Kristen dijamah Yesus setiap harinya. Beberapa bertemu Yesus secara pribadi. Banyak yang mengalami hal-hal ajaib. Ada pula yang merasakan damai dalam persekutuan dengan Yesus. Itulah yang dinamakan iman. Itulah yang membuat umat Kristen mempercayai Yesus versi mereka: karena mereka telah mengenal Yesus secara pribadi. Karena mereka telah mengalami kasih Yesus yang ajaib dan baru setiap hari, meskipun mereka tidak melihat wujud fisik Yesus. Dan itulah yang tidak akan pernah dipahami oleh mereka yang tidak mengenal Yesus. Kita tidak perlu memilih Yesus versi mana yang akan kita percayai. Kenalilah Yesus. Itulah Dia.

Untuk saya, Yesus adalah segalanya. Saya hidup untukNya. Mengapa? Karena Dia menawarkan keselamatan kekal. Hanya itu saja? Tidak. Terlebih dari itu, Dia Tuhan Yang Maha Pengasih. Dia mengasihi saya dengan kasih yang tak terbatas. Dan saya mengasihi dia dengan segenap hati dan pikiran. Dia lebih dari sekedar fakta sejarah. Dia Tuhan yang hidup; dahulu, sekarang, dan selama-lamanya. Dan Dia adalah segalanya. Sederhana saja. Dan mengapa saya mempercayai semua hal itu? Karena saya mengenal Dia melalui pengenalan yang tidak dapat diperoleh dari perdebatan-perdebatan, kajian-kajian ilmiah, maupun diskusi-diskusi. Untuk mereka yang mengenalNya, sederhana saja, Dia adalah Tuhan, dan itu berarti Dia adalah segalanya.

Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya:
"Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Yohanes 20 : 27-29




=====================



For the preaching of the cross
is to them that perish foolishness;
but to us which are saved
it is the power of God.
- I Corinthians 1:18 -





.

Kamis, 12 Januari 2012

Rhodoferax ferrireducens: Penghasil Listrik pada Baterai Bakterial

Kembali bersama seri repost tugas-tugas kuliah. Yang ini tugas kuliah Mikrobiologi Industri (dulu TK2104, semester 3). Judul cukup menggambarkan isi. Kalau bahasanya masih agak-agak kurang dalam mohon dimaklumi, ya namanya juga bahasa anak tingkat 2. Diilhami dan sebagian besar bersumber dari tugas biologi rekan saya waktu kelas 3 SMA, Budisanto Tanoto.

PS: masih penasaran, bapak-bapak di lab bioproses, khususnya spesialis pengolahan limbah, pernah atau akan mendalami mikroba potensial ini nggak ya?

====================================

Rhodoferax ferrireducens
Penghasil Listrik pada Baterai Bakterial


Spesifikasi

Kingdom : Monera
Phylum : Eubacteriae
Class : Proteobacteriae
Ordo : Burkholderiales
Familia : Comamonadaceae
Genus : Rhodoferax
Species : Rhodoferax ferrireducens
Strain : DSM 15236 /

-->T118T


Identifikasi

Rhodoferax ferrireducens pertama kali ditemukan oleh Swades Chaudhuri dan Derek R. Lovley dari MIT, pada sedimen dasar laut di Oyster Bay, Virginia. Namanya diambil dari kemampuannya mereduksi besi (ferrum). Rhodoferax ferrireducens adalah bakteri gram negatif berbentuk batang pendek dengan satu flagella (monotrik), seperti ditunjukkan di gambar.


Manfaat

• Kegunaan utama Rhodoferax ferrireducens adalah sebagai bakteri ‘penghasil listrik’ yang digunakan pada baterai bakterial.

• Baterai bakterial memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
- dapat menjadi sumber energi untuk alat-alat elektronik canggih berukuran mikro yang terbuat dari partikel-partikel mikroskopis.
- merupakan sumber energi alternatif terbarukan.

• Prinsip kerja Rhodoferax ferrireducens adalah bakteri ini memecah gula menjadi antara lain
-->CO2 dan elektron. Pada keadaan normal, elektron akan bereaksi dengan udara (terutama oksigen) membentuk -->H2O. Namun, Rhodoferax ferrireducens hidup di lingkungan anaerob dan menempel pada logam-logam seperti besi. Di sini, terjadi reaksi redoks dengan gula sebagai donor elektron dan -->Fe3+ sebagai penerima elektron. -->Fe3+ tereduksi menjadi -->Fe2+. Elektron mengalir ke sirkuit eksternal yang terhubung dengan elektroda dan menghasilkan energi listrik. Proses perpindahan elektron dari gula donor ke -->Fe3+ ini adalah proses charging dari baterai.

• Keunggulan Rhodoferax ferrireducens dibandingkan bakteri-bakteri lain yang dipakai dalam baterai bakterial:
- dapat menghasilkan elektron dari banyak sekali jenis gula; seperti glukosa, fruktosa, xylosa (dari kayu dan jerami); asam-asam laktat, piruvat, asetat, benzoat, dan propionat; bahkan gula yang diperoleh dari sampah-sampah dan limbah rumah tangga.
- tidak membutuhkan medium untuk mentransfer elektron dari donor ke elektroda, karena bakteri ini memang hidup menempel di elektroda (besi). Pada penggunaan bakteri lain, harus digunakan medium yang mahal dan bersifat racun sehingga merugikan.
- baterai yang dihasilkan tahan lama dan relatif tahan gangguan pada prosesnya. Hal ini sangat menguntungkan karena baterai bakterial biasanya sulit direparasi akibat ukurannya yang kecil.

• Kekurangan pemakaian Rhodoferax ferrireducens pada baterai bakterial:
- efisiensi kurang dari 10%.
- proses charging memakan waktu yang cukup lama.
- menghasilkan buangan berupa
-->CO2.

• Beberapa kegunaan khusus dari Rhodoferax ferrireducens:
- pengolahan limbah organik (karena dapat mengurai berbagai jenis zat organik). Limbah dijadikan bahan baku untuk sumber listrik.
- water purification. Bakteri ini mengolah limbah organik dalam air kotor. Keuntungan yang didapat ganda: penjernihan air dan pengurangan biaya listrik (penjernihan dengan alat konvensional membutuhkan energi listrik yang banyak sekali).
- sumber listrik di dasar laut. Departemen Pertahanan AS mengembangkannya untuk pangkalan rahasia di dasar laut yang sulit diakses dari mana-mana. Baterai bakterial ini memungkinkan adanya listrik di dasar laut dengan mengolah sedimen organik di dasar laut.
- baterai untuk alat pacu jantung (pacemaker). Sumber energi adalah glukosa dari darah pasien. Memiliki kegunaan ganda untuk mengurangi kadar gula dalam darah pasien.


Penyimpanan

Rhodoferax ferrireducens harus disimpan pada kondisi sebagai berikut.
- suhu 4
-->o -30 -->oC, dengan suhu optimal untuk pemakaian 25 -->oC.
- pH 6,9 – 7,1.
- tidak ada pasokan udara (anaerobik).
- menempel pada logam-logam, terutama besi.


Pemuliaan

Rhodoferax ferrireducens pertama kali diisolasi dari sedimen dasar laut dan dinamai strain DSM 15236 /
-->T118T. Hingga saat ini, pemuliaan jenis masih diusahakan oleh tim peneliti MIT untuk meningkatkan efisiensi konversi elektron, namun belum ada perkembangan yang signifikan.


Referensi

http://ijs.sgmjournals.org/cgi/content/abstract/53/3/669. Tanggal akses: 21-10-2007
http://www.bacterio.cict.fr/qr/rhodoferax.html. Tanggal akses: 21-10-2007.
http://genome.jgi-psf.org/finished_microbes/rhofe/rhofe.info.html. Tanggal akses: 21-10-2007.
http://www.wapa.gov/es/pubs/esb/2003/dec03/esb128.htm. Tanggal akses: 21-10-2007.
http://engr.psu.edu/ce/enve/mfc-Logan_files/.../EnvHealthPers.pdf. Tanggal akses: 21-10-2007.
http://www.scienceclarified.com/scitech/Bacteria-and-Viruses/The-Future-Under-a-Microscope.html. Tanggal akses: 21-10-2007.

========================



You appointed him ruler over everything You made;
You placed him over all creation.

- Psalms 8:6 -


.