Kamis, 25 Desember 2008

Merry Christmas Everyone

Dengan ini tim redaksi Bacotan Orang Terbuang a.k.a. seorang Alfonso Rodriguez Peña del Castillo mengucapkan kepada rekan-rekan pembaca sekalian:



Merry Christmas, my friends. Jesus be with you!
Joyeux Noël, mon ami. Jésus est avec toi!

Fröhliche Weihnachten, mein freunde. Jesus sie seigen!
Feliz Navidad, amigos. Jesus está contigo!

Prettige Kerstdagen, mijn vrienden. Jesus zal jullie bewaren!

Buon Natale, amico. Gesù è teco!

God Jul, mina vännen. Jesus finns med nu!

Schastlibij Rozhdystvom, priatylo moja. Iisus vmyst’oj!

Selamat Natal, kawan-kawanku sekalian. Yesus menyertai engkau!



To live is Christ
so the thing that is right
is surely to be the light

Holy... to the King of Glory
Holy... to the Righteous One
Holy... for You alone are worthy
Jesus, Saviour of The World





.

Rabu, 24 Desember 2008

All I Want For Christmas is You

Mariah Carey - All I Want For Christmas is You

I don't want a lot for Christmas
There is just one thing I need
I don't care about the presents
underneath the Christmas tree
I don't need to hang my stockings
There upon the fireplace
Santa Claus won't make me happy
With a toy on Christmas day
I just want you for my own
More than you could ever know
Make my wish come true
All I want for Christmas is you

I won't ask for much this Christmas
I won't even wish for snow
I'm just gonna keep on waiting
Underneath the mistletoe
I won't make a list and send it
To the North Pole for Saint Nick
I won't even stay awake to
Hear those magic reindeer click
'Cause I just want you here tonight
Holding on to me so tight
What more can I do
All I want for Christmas is you


Dari berbagai tafsiran yang bisa muncul untuk lagu Mariah Carey ini, ada beberapa poin yang menarik perhatian.

Apa sih yang kita cari pas Natal?

Tidak usah banyak dibicarakan, karena lagu itu dengan tepat sudah 'menggambarkannya'. Pusat perayaan Natal bukanlah pada kemeriahan, bukan pada hadiah, bukan pada perayaan... Mungkin itu semua memang bagian yang wajar-wajar saja dari Natal, namun bukan merupakan pusatnya...

Pusatnya adalah 'you'.

Entah siapakah 'you' menurut Mariah Carey, tetapi bagi saya sudah jelas.

Natal adalah tentang cinta. Bukan cinta duniawi yang sering kita lihat di novel, film, maupun game, cinta bersyarat yang terkadang tanpa sadar kita percayai sebagai cinta sejati 100%... namun cinta yang sesungguhnya, cinta tak bersyarat, yang di mata dunia merupakan kebodohan.

Natal adalah tentang anugerah. Sesuatu yang diberikan cuma-cuma meskipun si penerima tidak layak menerimanya.

Natal adalah tentang keajaiban. Di mana dosa yang merah seperti kain kirmizi akan dihapus hingga yang tertinggal hanyalah putih salju saja.

Natal adalah tentang keselamatan. Di mana Dia diberikan kepada dunia, supaya semua orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, namun beroleh kehidupan yang kekal.

Natal adalah tentang damai sejahtera dan sukacita. Sang Penebus telah datang ke tengah-tengah kita untuk mengangkat beban kita.

Natal adalah tentang Dia, yang lahir pada hari itu;
yang karena Dialah Natal dirayakan;
yang karena Dia datang ke dunia untuk membawa anugerah, mukjizat, keselamatan, damai sejahtera, dan sukacita, maka Natal dirayakan.

Yes.

Christmas is all about love; about grace, miracle, salvation, peace, and joy.

Then say it loudly:


"All I want for Christmas is You, Jesus."




.

Minggu, 21 Desember 2008

Hasil Polling: Siapakah Pemilik Blog Ini?

Ini hasil polling absurd kedua di Bacotan Orang Terbuang... Ada 12 suara yang masuk, dengan hasil sebagai berikut:

2 orang (16%) menganggap saya sebagai teman sekolah mereka.
4 orang (33%) menganggap saya sebagai teman kuliah mereka.
2 orang (16%) juga menganggap saya sebagai pacar/mantan pacar mereka.
6 orang (50%) menganggap mereka tidak kenal sama sekali dengan saya dan saya bukan siapa-siapa mereka.
Tidak ada (0%) yang menganggap saya sebagai kenalan mereka di tempat selain sekolah dan kampus.

Hasil di atas memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Wajar kalau teman kuliah saya yang membaca lebih banyak dari teman sekolah saya, sebab blog ini baru dibuat waktu saya kuliah.
2. Saya tidak terkenal di luar sekolah dan kuliah, sebab orang-orang kenalan saya di luar sekolah atau kampus tidak membaca blog ini; jikalau mereka membaca pun, mereka akan mengisi "tidak kenal, bukan siapa-siapa".
3. Blog saya cukup dipromosikan karena setengah pembacanya justru orang-orang yang tidak kenal saya.
4. Saya menjadi bingung memikirkan apa gerangan motivasi terselubung orang-orang (2 ORANG) yang mengaku sebagai mantan pacar atau pacar saya, sementara saya tidak pernah mempunyainya. Bercanda kah? Ngefans kan? Atau apa? Silakan berikan opini anda, para pembaca...



Penutup:
Karena begitu banyak orang yang tidak kenal saya, terutama sekali di lingkungan luar sekolah dan kampus, yang membaca blog ini; tentunya saya perlu memperingatkan lagi kepada setiap orang yang membaca blog saya, apalagi yang ngakunya tidak kenal saya (makanya perlu tahu fakta ini, soalnya mungkin yang KENAL sama saya udah tau): saya menulis blog ini bukan untuk kesenangan anda, bukan untuk dipuji orang, bukan untuk jadi tenar, bukan untuk apa-apa; seorang penulis tidak butuh alasan lain-lain untuk menulis, selain hanya karena dia senang menulis. Jadi kalau ada yang merasa tulisan-tulisan saya ini mengganggu mata anda, langkah paling tepat adalah pencet tombol bergambar X di sudut kanan atas window ini. Atau seperti yang udah pernah saya tulis di salah satu post lama saya, ke laut aje.

Polling absurd ketiga di Bacotan Orang Terbuang akan segera muncul... Hati-hati, ini berpotensi besar menyinggung anda para pembaca sekalian.



.

Jumat, 19 Desember 2008

HIMATEK yang Jaya

Ini adalah cerita tentang suatu masa di mana HIMATEK jaya.

Ini adalah cerita saat semua anggota HIMATEK merasa memiliki dan dimiliki oleh himpunannya, dan dekat satu sama lain terlepas dari asal-usul dan angkatannya. Saat semua anggotanya merasa sebagai satu kesatuan dan satu keluarga, yang bangga akan identitasnya.

Anggota BPA saat itu adalah orang-orang yang paling dekat dengan rekan-rekan seangkatannya, sehingga jika orang-orang memiliki saran dan keluhan tentang himpunan, tidak ada seorang pun yang sungkan bercerita kepada anggota BPA. Jika anggota BPA sedang memiliki waktu kosong di luar kesibukan akademik, mereka akan selalu mengajak ngobrol rekan-rekan seangkatannya yang mereka jumpai, untuk menyampaikan informasi maupun bertanya tentang semua isu yang ada. Ngobrol bisa di mana saja; di meja himpunan, di sela-sela kegiatan bergosip, di kos teman saat belajar bareng, di lab saat waktu luang, di kantin, di kendaraan umum, saat main futsal, saat lari pagi, di mana saja, kapan saja.

Dan hal ini dimungkinkan karena semua anggota BPA tidak ada yang menjabat dalam bentuk apapun pada acara-acara himpunan sehingga memiliki banyak waktu untuk berkonsentrasi dalam bagian terpenting pekerjaannya, yaitu mewakili angkatannya.

Kemauan semua anggota himpunan ditampung dan disampaikan BPA kepada sang Kahim, yang memang dekat dengan semua massa HIMATEK; dikenal angkatan bawah sebagai figur yang tidak sombong dan mau berbagi nilai-nilai, dicintai angkatan sendiri sebagai rekan yang dekat di hati dan selalu bisa mengajak teman-temannya untuk bekerja bersama, dan dihormati angkatan atas sebagai pemimpin muda yang terbuka terhadap saran dan kritik namun tetap tegas dan visioner.

Antara sang Kahim dan BPA tidak ada batasan formal; BPA berperan sebagai rekan sekerja Kahim. Nasihat-nasihat yang diberikan tidak melulu formal; keluhan seorang anggota saja dapat langsung diberitakan BPA kepada Kahim, sehingga sang Kahim tahu benar concern dari tiap-tiap anggota himpunannya yang berjumlah 300-an itu, orang per orang.

Sang Kahim bekerja bersama-sama timnya, yaitu Badan Pengurus. Istilah Kadiv menjadi kurang populer, digantikan oleh Koordiv; karena semua anggota divisinya ikut berperan, ikut bekerja, dan ikut berpikir dalam menentukan dan menjalankan proker-prokernya sehingga tugas sang Koordiv hanya me-manage ide-ide dan pekerjaan-pekerjaan anggotanya, bukan lagi menjadi sumber tunggal ide-ide dan penentu tunggal kebijakan seperti yang sering terjadi. Meskipun tanggung jawab atas divisinya dipegang oleh Koordiv, namun sang Kahim atau siapapun tidak perlu bertanya pada Koordiv jika ingin mengetahui progress divisinya. Cukup tanyakan kepada salah satu anggotanya, karena semua anggota divisi mengenal divisinya sebaik Koordivnya.

Semua anggota himpunan selalu tahu segala perkembangan terkini tentang himpunan. Selain karena anggota-anggota BPA yang tiap hari tak kenal lelah menyampaikan info-info kepada semua orang yang mereka temui, juga karena Divisi Kominfo yang tiap hari rutin menerbitkan selebaran tentang isu apapun yang terkini di kelas-kelas.

Acara-acara rutin himpunan disambut baik oleh semua anggota. Semua mau berpartisipasi, semua mau memiliki. Form-form oprec kepanitiaan selalu terisi penuh; dan semua yang mengisi tidak hanya ikut-ikutan namun sungguh ingin bekerja. Tidak ada batasan angkatan. Anggota yang sudah Tingkat 3 dan 4 ikut bekerja di lapangan saat acara-acara Syukuran Wisuda dan acara-acara lainnya.

Karena banyaknya sumber daya anggota untuk kepanitiaan, tidak ada lagi orang yang terpaksa mengorbankan prestasi akademik untuk bekerja total di kepanitiaan sementara ada orang lain yang enak-enakan belajar. Semua kegiatan di tiap divisi dan tiap acara dilakukan dengan pembagian kerja yang baik sehingga semua orang memiliki waktu belajar yang sama dan juga waktu berorganisasi yang sama.

Dengan demikian prestasi akademis setiap anggota pun terjaga, apalagi Divisi Akademik rajin menggelar kegiatan responsi maupun belajar bersama tidak hanya menjelang ujian, tetapi rutin. Dan kegiatan ini tidak membuat alergi orang-orang, karena dijalankan secara informal dan menyenangkan, sama halnya seperti belajar bareng saja. Orang-orang yang mengadakan responsi ini memang orang-orang yang bisa menerangkan pelajaran dengan baik sehingga penjelasannya mudah dan enak dimengerti. Tujuan kegiatan belajar bersama ini bukan saja untuk memperoleh nilai bagus, namun juga menumbuhkan minat dan pemahaman terhadap mata kuliah yang diajarkan dan aplikasinya.

Tumbuhnya minat kepada bidang keilmuan, diiringi bagusnya prestasi akademik, membuat anggota himpunan tertarik untuk terjun langsung dalam aplikasi. Program-program pengabdian masyarakat yang dimotori Divisi Workshop kebanjiran peminat. Sumber daya manusia HIMATEK yang luas membuat program-program pengabdian masyarakat HIMATEK pun beragam lingkupnya, mulai dari skala lokal kampus, regional, hingga nasional. Nama HIMATEK pun jadi mashyur karena setiap anggotanya yang mengobrol dengan rekan-rekan mahasiswa dari jurusan lain semuanya dapat bercerita panjang lebar dan detail mengenai program-program pengabdian masyarakat yang sukses, karena mereka sendiri telah terlibat di dalamnya.

Apalagi jika melihat acara-acara HIMATEK yang selalu ramai, karena semua anggotanya terlibat. Setiap pertandingan olahraga, basket, voli, futsal, yang melibatkan HIMATEK, selalu dipenuhi penonton. Setiap himpunan yang akan tanding melawan HIMATEK harus datang untuk menjaga tempat duduk minimal satu setengah jam sebelum pertandingan, kalau tidak mereka tidak akan kebagian tempat duduk, kalah melawan lautan jaket hitam berisi 200an massa HIMATEK yang sangat antusias mendukung timnya dengan yel-yel khas yang pasti dikenali seluruh mahasiswa ITB karena begitu sering dan kerasnya dikumandangkan, baik saat timnya menang atau kalah.

Makrab-makrab himpunan yang digelar setidaknya dua kali satu semester, tidak bisa lagi digelar di selasar Labtek X karena anggotanya yang datang pasti melebihi 250 orang. Wisudawan-wisudawan HIMATEK meninggalkan kampusnya dengan perasaan bangga karena diiringi oleh 200an junior-juniornya yang mengarak mereka dari SABUGA menuju sekre HIMATEK yang baru, tempat berlangsungnya acara syukuran.

Sekre baru ini diperoleh setelah sang Kahim beserta seluruh massa melobi Program Studi untuk memberikan sekre yang baru, yang lebih luas, yang lebih nyaman. Hubungan Program Studi dan himpunan begitu baik berkat citra himpunan yang bersih dan profesional. Sekre baru segera diberikan kepada himpunan, di salah satu ruangan Labtek X yang tak ragu dikorbankan Prodi untuk himpunan kebanggaannya ini. Sekre lama digunakan sebagai tempat usaha untuk menjual makanan, minuman, buku-buku, suvenir, dan produk-produk lain khas HIMATEK. Juga digunakan sebagai pusat informasi tentang segala kegiatan HIMATEK yang ditujukan untuk mahasiswa luar HIMATEK, termasuk untuk penjualan majalah bulanan HIMATEK yang diterbitkan Divisi Kominfo. Semua itu di bawah pengelolaan Divisi Dana Usaha, yang segera saja menjadi mesin pencetak uang untuk HIMATEK.

Divisi Konservator segera saja menjadi salah satu divisi paling sibuk berhubung sekre himpunan yang harus dijaganya bertambah besar dan orang yang datang ke sana setiap hari ratusan jumlahnya. Buku-buku bacaan bertebaran untuk dibaca anggota yang sedang santai-santai tiduran di kasur sambil menonton televisi atau minum-minum kopi atau teh bikinan sendiri. Komputer himpunan yang berjumlah tiga selalu terpakai; satu untuk mendengarkan musik, satu untuk internet maupun ngeprint, dan satu lagi untuk main PES. Televisi pun ada dua; satu untuk menonton siaran televisi, satu untuk menonton DVD. Semua itu berkat keuntungan usaha yang besar, yang bahkan masih ada sisanya untuk membantu rekan-rekan anggota himpunan yang kurang mampu. Dalam menangani sekre himpunan, untunglah Konservator tidak kelabakan karena bersih-bersih himpunan yang diadakan sebulan sekali selalu dibantu oleh anggota-anggota lain yang banyak jumlahnya.

Sekre himpunan menjadi pusat kekeluargaan anggota, dan selalu ramai. Tapi kekeluargaan tidak hanya terbatas di sekre. Jika ada yang sakit atau kecelakaan, dalam waktu 1x24 jam pasti telah terkumpul uang sumbangan yang cukup untuk biaya pengobatannya, yang diserahkan langsung oleh perwakilan himpunan yang datang menjenguk. Tidak ada cerita tentang DO gara-gara keuangan, tidak mampu membeli buku, atau bahkan sepatu. Semua ditanggung himpunan lewat iuran bersama yang dengan senang hati diberikan rekan-rekannya yang lebih mampu. Setiap hari di sekre himpunan selalu ramai karena yang berulang tahun hari itu pasti dikerjain dan dirayakan ulang tahunnya di sekre himpunan.

Segera saja HIMATEK menjadi salah satu himpunan yang disegani di ITB. Apalagi Divisi Ekstern rutin mengadakan kajian strategis mengenai isu-isu terkini di kampus dan Indonesia, tak jarang mengundang anggota divisi lain, dan selalu diikuti sang Kahim. Hasil kajian inilah yang disuarakan pada forum-forum massa ITB, yang selalu mendapat aplaus dari mahasiswa-mahasiswa lainnya karena kajiannya yang berbobot, mendalam, dan tepat sasaran. Isu-isu tersebut selalu dikomunikasikan Divisi Kominfo kepada semua anggota himpunan lewat baik selebaran hariannya, majalah bulanannya, maupun media-media lainnya. BPA pun rajin memberitakan lewat obrolan-obrolan informal keseharian. Semua anggota pun paham tentang isu-isu yang ada di kampus dan di Indonesia, dan paham serta mendukung sikap himpunannya mengenai isu tersebut. Maka di forum-forum, omongan orang berjaket hitam dengan dua garis putih di lengan kanan selalu disimak dengan baik, siapapun dia.

Hal ini sangat mempermudah tugas Senator HIMATEK dalam menarik dan menyuarakan aspirasi; Senator HIMATEK yang adalah seorang yang sangat dekat dengan semua kalangan di himpunan, dipercaya dan dicintai semua golongan, bekerja secara total, dan menghabiskan waktunya untuk memahami suara himpunan serta menyuarakannya dengan diplomatis dan mengena di Kongres KM-ITB. Tugasnya menjadi jauh lebih mudah karena dia tidak perlu menggali lagi untuk mendapatkan aspirasi anggota; aspirasi tersebut sudah bermunculan di atas tanah dan tinggal dikeruk saja.

Pendapat Senator HIMATEK selaku perwakilan himpunan yang maju pun selalu mendapat perhatian khusus dari himpunan-himpunan lainnya. Ditambah lagi berhasilnya penanaman nilai-nilai di atas telah membuat anggota HIMATEK sadar apa artinya berKM-ITB sehingga banyak kader-kader HIMATEK aktif berkegiatan di Kabinet KM-ITB dan kegiatan-kegiatan terpusat lainnya. Nilai-nilai yang mereka dapat di HIMATEK ditularkan kepada rekan-rekan mahasiswa sehingga kemahasiswaan ITB cepat atau lambat menjadi kemahasiswaan yang kuat dan dekat dengan semua mahasiswanya, dan HIMATEK memegang peranan penting di dalam gerakan itu.

Saat sang Kahim beserta Badan Pengurusnya akan mengakhiri masa jabatan, mereka pun tersenyum. Bangga akan prestasi-prestasi yang telah dicapai himpunannya, namun terlebih lagi bangga karena memiliki HIMATEK sebagai himpunannya. Ditambah, mereka yakin bahwa pengganti-pengganti mereka adalah orang-orang yang tak kalah hebat, yaitu junior-junior mereka, hasil kaderisasi HIMATEK yang cerdas dan efisien. Kaderisasi yang membuat putra-putri terbaik bangsa yang baru memasuki gerbang perkuliahan sadar bahwa himpunan bukanlah beban, himpunan bukanlah pilihan, himpunan bukanlah kewajiban, namun himpunan adalah kebutuhan. Tidak ada lagi him dan nonhim; seluruh peserta kaderisasi paham betul apa arti berhimpun dan tidak ada orang yang sebodoh itu melepaskan kesempatan emas untuk berkarya dan berkeluarga dalam sebuah himpunan yang jaya.



Mengutip kata-kata sang presiden terpilih Amerika Serikat, Barack Obama:
"Yes we can."




.

Selasa, 09 Desember 2008

Landmark Selama 20 Tahun



Content temporarily suspended for undecided period.

Sorry for the inconvenience.

I will repost at time I deem appropriate.


Jumat, 05 Desember 2008

50 Tahun

Ibu - Iwan Fals
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....



50 tahun.

Aku nggak pernah tahu.

Dan terkadang nggak mau tahu.


20 tahun.

20 kali.

Aku nggak pernah bisa ngasih apa-apa.

Mungkin malah jadi beban.

Kerjanya nyusahin melulu.

Bikin kesel.


Dan aku nggak pernah bisa bilang.

Kalau sebenarnya aku sangat bersyukur pada Tuhan.

Dapat orang tua yang hebat. Ya, nggak ada kata lain yang tepat. Hebat.

Dan tiap hari aku cuma bisa mikir: apa aku udah bisa membuat orang tuaku bersyukur pada Tuhan, karena punya anak seperti aku?




Mami...

Selamat ulang tahun yang ke-50... Seperti biasa, seperti 19 tahun yang sudah-sudah, aku nggak bisa ngasih apa-apa... Cuma doa semoga panjang umur, ucapan terima kasih karena udah menjadikan aku seperti sekarang, dan permintaan maaf karena belum bisa jadi anak yang bisa dibanggakan orang tuanya.





.

Selasa, 02 Desember 2008

Curahan Hati Senator: Kepada Massa Kampus yang Merasa Bukan KM, dan Kepada Segelintir Kaum Elit

Ini jam 11 malam. Gw harus beresin slide prosmet sekarang. Dan gw baru pulang rapat internalisasi memorandum I Kongres kepada Kabinet, yang sampai sekarang belum beres. Gw tinggal karena gw merasa bertanggung jawab kepada kedua rekan sekelompok gw yang sekarang lagi mati-matian nginep di labtek atau lagi ngerjain laporan.

Dan jujur gw emosi.

Pangkal masalahnya adalah penilaian LPJ tengah tahun Kabinet oleh Kongres...

Stop. Stop.

Kabinet KM itu : pemerintahan kampus. Presiden KM, menteri-menteri, dan staf-staf menterinya. Yang oleh massa kebanyakan sering dipendekin dengan sebutan 'KM' doank.

Kongres KM itu : badan tertinggi kampus. Anggotanya dinamakan Senator. Dianggap perwakilan seluruh massa kampus. Bertugas utama mengawasi kinerja Kabinet.

Lanjut.

Yang bikin gw kesel...

Tanyakan kepada seorang Menteri atau Senator, apa beda Kabinet dan Kongres. Lancar lah mereka menjelaskan, mungkin dengan sedikit 'tambahan-tambahan' lain.

....

Padahal kita lihat...

B (salah seorang menteri) : pergi dulu ya, mau rapat kementerian.
X (mahasiswa random) : oo, rapat KM.

A (senator) : pergi dulu ya, mau rapat kongres.
X (mahasiswa random) : oo, rapat KM.




Hai orang-orang yang ada di 'atas'...

Buat yang menganggap diri adalah anggota lembaga-lembaga 'tertinggi' kemahasiswaan ITB (paling nggak secara konsepsi, benar lembaga tertinggi), dan itu berarti termasuk gw sebagai Senator...

Tolong jangan dipungkiri kalau tingkat apatisme masyarakat kampus terhadap KITA itu rendah!!!

Dan kalau keadaannya selamanya kayak gini, kalau pola pikir 'elit'nya masih tetap seperti ini, maka KM-ITB hanya tetap akan menjadi milik segelintir orang yang peduli, bukan milik semua anggotanya, yang menurut Konsepsi adalah SELURUH MAHASISWA ITB!!!

Jadi tolong PIKIR saat mengatasnamakan MASSA KAMPUS! Senator ngomong di rapat opini siapa? Opini pribadi? Opini BPA? Opini Kahim? Opini lembaga? Benar opini massa? Atau bisikan gaib?

Kerja samalah. Kerja sama! Rangkul seluruh massa kampus! Tunjukkan kalau kita ini satu KM-ITB! KM-ITB itu kita SEMUA, bukan cuma segelintir 'elit' yang tiap formas ngumpul di basement CC Barat, bukan cuma Presiden KM, Menteri, Senator, Kahim, Ketua Unit, dan konco-konconya!

KM-ITB itu mahasiwa-mahasiswa yang nongkrong di lapangan basket. KM-ITB itu mahasiswa-mahasiswa yang main kartu di sekre unit dan himpunan. KM-ITB itu mahasiswa-mahasiswa yang mangkal di laboratorium. KM-ITB itu mahasiswa-mahasiswa yang ngobrol-ngobrol sambil ngerokok di warung belakang. KM-ITB itu mahasiswa-mahasiswa yang kuliah-pulang-kuliah-pulang. KM-ITB itu mahasiswa-mahasiswa yang nggak jelas di mana tempatnya dan terancam DO karena sering bolos. KM-ITB itu mahasiswa-mahasiswa S1 ITB yang belum gw sebut apa aja kegiatan hariannya seperti di atas.

Untuk saat ini, Kabinet-lah ujung tombaknya! Pendobraknya! Dan Kongres-lah pemegang tombaknya! Mengarahkan ke mana ujung tombak harus dihunjamkan!

Kita ini satu tim! Tombaknya KM-ITB! Dan kalau ada yang salah, harusnya malu bersama! Kabinet dinilai apa, itu tanggung jawab Kongres juga, sudahkah mengawasi dengan optimal?! Jangan ada yang merasa superior di atas yang lain. Kongres jangan, meskipun secara konsepsi ya. Apalagi Kabinet, TIDAK.

Jangan ada gengsi. Kita ini satu tim. Rangkul massa kampus. Tuluslah menjadi aktivis, bukan karena ingin menaikkan citra pribadi. Kalau memang menganggap diri 'elit' atau lebih dari yang lain, mari kita berjuang bersama untuk KM-ITB yang lebih baik. Bakar habis semua birokrasi, masukkan ke incinerator, kerja sama, kerja sama, kerja sama untuk KM-ITB yang lebih baik.

Apa itu KM-ITB yang lebih baik? Tunjukkan kalau KM-ITB memang menjadi milik SEMUA YANG SEHARUSNYA MEMILIKINYA.

Dan kalau ada yang tersinggung atas tulisan gw ini, gw hanya bisa bilang: balik ke massa. Tolong membumi. Lihat apa kata orang tentang KM-ITB. Pikir citra orang tentang KM-ITB.



*kesal mode: ON*
.

Sabtu, 29 November 2008

Gengsi Doooong....!

Ini adalah cerita tentang teman terdekat gw.

Untuk kerahasiaan, mari kita panggil dia Denmas Aria Kendor.

Belakangan ini, Denmas Aria Kendor merasa membutuhkan mobil untuk dibawa-bawa di kota tempatnya kuliah. Sebenarnya jarak yang dia tempuh tidak terlalu jauh, bisa saja dia jalan kaki atau naik angkutan umum. Yah, tapi kan kalau ada mobil minimal jadi lebih enak juga, nggak terlalu capek, begitu kata Denmas Aria Kendor kepada gw.

Apalagi di rumah sebenarnya Denmas Aria Kendor sudah biasa membawa mobil. Masalahnya, dalam setahun kan dia cuma sebentar tinggal di rumah. Lebih sering berada di kampus. Dan kenyataannya, mobil yang dia pakai di rumah itu juga bukan mobil pribadinya; itu pun sering ngadat dan sudah bobrok. Dan pemilik aslinya juga sudah merencanakan untuk cepat-cepat menjual mobil ini. Denmas Aria Kendor pun terancam tidak memiliki mobil lagi.

Jadilah Denmas Aria Kendor merencanakan untuk membeli mobil pribadi. Untuk dibawa saat kuliah, untuk mempermudah transportasi, dan syukur-syukur awet sehingga tidak perlu beli lagi saat sudah lulus kuliah nanti.

Dan Denmas Aria Kendor pun bertanya pada gw: menurut gw, perlukah dia membeli mobil?

Menurut pandangan objektif gw, Denmas Aria Kendor sebenarnya tidak terlalu membutuhkan mobil. Jarak yang dia tempuh tiap hari masih cukup dekat untuk ditempuh dengan jalan kaki dan cukup murah kalau mau ngangkot (menurut gw nih). Tapi itu menurut gw. Nggak tau mungkin jarak segitu udah kejauhan menurut Denmas Aria Kendor. Dan yang pasti, gw liat dia (maaf) sebenarnya uangnya bisa dipakai untuk hal-hal lain yang lebih berguna. Kasian ortunya sih kalau harus mengeluarkan uang untuk hal-hal yang belum perlu. Saran gw kepada Denmas Aria Kendor: tunggulah sampai lulus, kerja, baru beli mobil kalau benar-benar sudah butuh (secara jarak yang harus ditempuh pasti lebih jauh) dan benar-benar sudah punya cukup uang.

Tapi, terserah Denmas Aria Kendor lah. Dia udah gede ini.

Lantas Denmas Aria Kendor melanjutkan bertanya pada gw: tolong bantu pilih mobil yang tepat, katanya.

Kebetulan gw baru saja menonton ulang salah satu film jadul Warkop DKI favorit gw. Ceritanya, tiga sekawan itu jadi mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta. Dan kebetulan ketiga-tiganya memiliki keunikan dalam hal memilih mobil.

Yang pertama adalah Slamet (diperankan Dono), seorang mahasiswa perantauan dari desa, anak juragan perkebunan tembakau. Anaknya memang agak-agak koplok, katro, dan masih bego. Dulu zaman dia masih sekolah di desa, dia tidak merasakan kebutuhan untuk bermobil karena memang lingkungannya mengkondisikan seperti itu. Setelah kuliah dan melihat teman-temannya rata-rata punya mobil, lumrah lah kalau dia ingin juga.

Tapi memang dasar udik dan tidak punya pengalaman, dia malah asal membeli mobil... dan mobilnya benar-benar koplok dah. Bayangin aja, mobilnya memiliki warna metal norak dan bemper depannya berbentuk mulut dengan gigi besar-besar bertaring. Ya, GIGI. Mungkin biar mirip dengan muka Slamet yang menurut film bagaikan Hanoman.

Astaga.

Dikira keren kali. Sayangnya, konsep 'keren' menurut Slamet dan 'keren' menurut sebagian besar temannya itu berbeda. Beginilah kalau orang melakukan sesuatu tanpa mengerti dahulu, sebenarnya dia harus melakukan hal itu untuk apa.

Yang kedua adalah Paijo alias Joe (diperankan Indro), anak raja minyak ibukota. Duitnya banyak. Di kampus terkenal berandalan. Dari dulu suka sekali ganti-ganti mobil. Di film, mobil yang dia bawa adalah jip hitam besar kayak jip tentara. Emang keliatan gahar sih, ke kampus bawa-bawa jip yang rodanya segede-gede gaban. Makin klop lah dengan citra preman si Joe ini.

Tapi kalau dipikir-pikir, sebenarnya nyusahin juga bawa mobil seperti itu. Pertama, bensinnya boros. Kedua, makan banyak tempat baik waktu di jalan maupun di parkiran. Gw sih nggak kebayang klo gw bawa mobil kayak gitu di jalanan. Pasti banyak protes dari pengguna jalan yang lain. Pokoknya, selain buat gaya-gayaan, nggak ada untungnya deh. Palingan si Paijo alias Joe ini cuma ingin membuktikan kalau dia itu benar-benar preman dan bisa membawa mobil seberat itu ke kampus tanpa masalah.

Yang terakhir adalah Sanwani (diperankan Kasino), pemuda asli ibukota. Ini orang paling bangsat dari ketiga tokoh kita. Licik. Oportunis. Makan temen pula. Waktu berebut cewek dengan Slamet dan Joe, dia dengan sukses mengadu domba keduanya sehingga dia bisa enak-enakan dengan Cindy anak Pak Dosen sementara Joe dan Slamet berantem sengit.

Sanwani ini penipu sejati. Ingin dilihat orang sebagai orang kaya dan sukses. Ngakunya tinggal di perumahan mewah di Menteng di mana bapaknya punya usaha besar. Ke kampus pun mobilnya hampir tiap hari ganti. Orang pun kagum, menyangka Sanwani sedemikian kaya sehingga mampu membeli mobil segitu banyak.

Padahal kenyataannya, bapaknya itu pemilik bengkel di kawasan dekat Menteng. Mobil-mobil yang dibawa Sanwani tiap hari ke kampus dan diaku miliknya semua itu sebenarnya nggak ada SATU PUN yang benar-benar punyanya. Semua dicomot dari mobil-mobil yang baru beres direparasi bapaknya. Pokoknya ada mobil nganggur, comot. Sedikit aja bapaknya meleng, comot. Intinya, asal itu mobil nggak ada yang ngawasin, comot. Belagak seakan semua mobil itu punyanya. Bahkan ada suatu adegan di mana seorang pemilik mobil sudah mau mengambil mobilnya dan marah-marah pada bapak Sanwani, namun Sanwani yang sedang menyetir mobil tersebut lewat situ dan hanya bilang "Ntar dulu deh, nanti juga saya balikin! Mau kencan nih!".

Gimana nggak minta digebukin?

Tapi itulah Sanwani. Dia nggak peduli. Yang penting orang liat dia mobilnya banyak, keluarganya kaya.

Saat Denmas Aria Kendor bertanya pada gw, maka gw pun hanya bisa menjawab: jangan pilih mobil yang aneh-aneh dah, sesuaikan dengan kebutuhan. Jangan pilih mobil kalau cuma buat gaya-gayaan. Biayanya mahal, kasian orang tua lu. Jangan beli sekalian lah kalau emang ternyata nggak butuh pula. Jalan kaki tuh sehat kok. Kalau udah kerja mana bisa pulang jalan kaki?

Pokoknya; jangan pilih mobil ngikutin gaya Slamet, Paijo, maupun Sanwani. Apalagi ngeliat judul filmnya. Tau kan judul film Warkop yang gw maksud? Sama kayak judul post ini.

Gw harap Denmas Aria Kendor bisa mencerna saran gw yang sederhana ini.

Bagaimana kelanjutan kisah Denmas Aria Kendor, teman gw yang hebat ini? Gw akan ceritakan lain kali kalau Denmas Aria Kendor nggak marah waktu membaca post gw ini dan setelahnya mengizinkan gw untuk melanjutkan kisahnya. Peace friend...

Untuk Tuhan, bangsa, dan almamater - merdeka!




.

Minggu, 23 November 2008

What A HI-TECH Day... I Still Carry On

Hari ini bukan hari yang terbaik dalam hidup gw sepertinya.

Bahkan termasuk ke dalam salah satu hari yang paling wasteful dan nggak produktif. Dari pagi sampe malam, belum ada apapun yang gw lakukan. Padahal tugas TK5058 dari Tuan Besar Axis Trianto belum gw sentuh sama sekali.

Yah, ngepost di sini, biarpun akhir-akhir ini blog gw isinya ga jelas berhubung kemandekan otak pemiliknya, mungkin bisa menghilangkan stres dan mungkin bisa dihitung sebagai sesuatu yang berguna juga.

Selamat menikmati song of the day dari gw hari ini...



I Still Carry On - MLTR

Im lying in the sun
Longing for a place in the shadow
Im lying in the snow
Longing for a place by the fire

And when I beg you for water
You just drink the water yourself
And when I reach my hand to you
You just turn your face away

But even though the cold from your still beating heart
Already killed me twice
And even though the cold in your eyes
Makes me freeze all the time


Chorus:
I still carry on and
I still walk around and
I still feel the warming glow
Shining somewhere in the future
Shining not so far away

I'm climbing up the mountain
Mountain of society
But every time I reach the top
You just push me down again

And when I look around me
I can see I'm not alone
There are a lot of people around
Climbing mountains next to me


But even though the cold from your still beating heart
Already killed me twice
And even though the cold in your eyes
Makes me freeze all the time


Chorus:
I still carry on and
I still walk around and
I still feel the warming glow
Shining somewhere in the future
Shining not so far away....




.

Jumat, 14 November 2008

Hasil Polling: Pemilik Blog Ini...

Yak. Polling sudah ditutup...

15 orang memberikan suaranya pada polling tersebut.

Hasilnya:
3 orang (20%) menganggap bahwa pemilik blog ini ganteng.
0 orang (0%) menganggap bahwa pemilik blog ini biasa-biasa saja.
12 orang (80%) menganggap bahwa pemilik blog ini jelek.

Dari hasil yang ada, kita mendapat kesimpulan bahwa:
1. Pemilik blog ini luar biasa, karena tidak ada yang menjawab bahwa pemilik blog ini biasa-biasa saja.
2. 80% orang yang membaca blog ini pembohong.

Nantikan polling kedua di Bacotan Orang Terbuang... Dengan tema yang tidak kalah absurd dari yang pertama.





.

Senin, 10 November 2008

No Need For A Reason

"Itu hanya bonus."

Apapun yang seseorang lakukan seharusnya tanpa pamrih, tanpa mengharap apa-apa, dan itulah yang gw sedang coba lakukan. Kadang kita melakukan sesuatu dengan terbeban target sehingga kita lupa apa esensi dari hal yang kita lakukan. Kita menjadi budak target, menjadi budak sasaran yang kita ataupun orang lain tetapkan.

Jangan. Jangan. Kemurnian hati, ketulusan dalam melakukan apapun, itulah yang akan membuat hidup kita ringan, bebas, dan lega.

Bahkan untuk hal yang sederhana. Seseorang memakai baju tertentu bukan karena warnanya bagus, bukan karena ingin dilihat keren, bukan apa-apa; tetapi karena dia senang dengan memakai baju itu.

Seseorang tertawa bukan karena ada yang lucu, bukan karena ingin menghina orang lain, bukan karena dipaksa tertawa; dia tertawa karena dia senang tertawa.

Seorang mahasiswa belajar bukan karena ingin dibilang pintar, ingin nilai bagus, ingin dianggap rajin, ingin cepat lulus, dan sebagainya; melainkan karena dia senang belajar. Soal anggapan orang bahwa dia pintar dan rajin, nilai bagus, dan cepat lulus; itu hanya bonus.

Seorang penulis menulis bukan karena dia ingin dianggap hebat, bukan karena ingin diperhatikan, bukan karena ingin menarik simpati, bukan karena ingin mendapat laba, bukan karena dia ingin mempengaruhi orang lain lewat tulisannya; melainkan karena dia senang menulis. Perhatian, pujian, materi, simpati, dan ketenaran; itu hanya bonus.

Seorang pesepakbola bermain bola tidak untuk mengincar gaji besar, tidak untuk memperoleh nama besar, tidak untuk mendapat gelar, bahkan tidak untuk menang; melainkan karena dia senang bermain sepak bola. Gaji, nama besar, gelar, kemenangan; itu hanya bonus.

Seorang anggota DPR melakukan pekerjaannya bukan karena ingin mencari uang, mencari popularitas, mencari kekuasaan, bukan; tetapi karena dia senang dengan pekerjaannya sebagai anggota DPR, yaitu mewakili rakyat banyak yang menaruh harapan padanya. Uang, popularitas, kekuasaan; itu hanya bonus.

Seorang ibu mencintai anaknya tidak untuk mengharap balas jasa, tidak untuk mengharap pujian, bahkan tidak untuk mengharap agar anaknya kelak menjadi orang yang berguna; dia mencintai anaknya karena dia bahagia dengan mencintai anaknya. Jika anaknya kelak menjadi orang yang berguna dan berbakti pada ibunya, itu hanya bonus.

Seorang manusia hina mencintai Tuhannya, bukan untuk mengharap berkat melimpah, tidak pula karena takut masuk neraka; namun tiada lain selain karena dia memang mencintai Tuhannya. Soal berkat dan keselamatan, itu hanya bonus.




Dan seorang pria mencintai seorang wanita, bukan karena wanita itu cantik, baik, pintar, kaya, atau apapun. Bukan juga karena sang pria membutuhkan perhatian. Bukan juga karena gengsi. Bukan karena ingin sang wanita balas mencintainya. Dan bahkan bukan karena sang pria menginginkan sang wanita menjadi kekasihnya atau pasangan hidupnya.

Bukan. Bukan.

Seorang pria mencintai seorang wanita karena dia senang mencintainya.

Tak perlu alasan lain.

Soal yang lain-lain, itu hanya bonus.




.

Kamis, 06 November 2008

The Joy of The LORD is Your Strength

Ada apa pekan ini?

Pekan Para Insinyur a.k.a Engineers' Week.

Paling nggak, buat sebagian teman-teman gw yg mengikuti kepanitian dua acara besarnya Teknik Kimia ITB yang bernama Seminar Teknik Kimia Soehadi Reksowardojo dan Lomba Rancang Pabrik Tingkat Nasional, itu yang terjadi. Sibuk ngurus kedua acara yang dirangkai dalam nama Engineers' Week alias Pekan Para Insinyur. Secara gw ga ikutan dan ga sibuk, dan gw juga ga bisa merasa memiliki acara ini sesuai himbauan orang-orang yang terlibat di dalamnya (ngerasa sih, cuma mungkin ga sebesar rasa memiliki dari orang-orang yang terlibat di dalamnya)... pertanyaannya kita ganti.

Ada apa dengan gw pekan ini?

Buat gw pribadi, pekan ini jelas bukan pekan yang sepi masalah.

Pertama, PLN sialan yang memutuskan aliran listrik KEBETULAN tiap SELASA dan membuat gw olahraga naik-turun tangga Labtek X dari atas ke bawah dan ke atas lagi selama 10 putaran lebih membawa berbagai jenis peralatan laboratorium.

Kedua, kuliah, tugas, dan ujian sialan yang membuat gw terpaksa bolos rapat Kongres dan roadshow sehingga kehadiran gw bulan ini masih nol persen (setelah bulan kemarin cuma 35%)... Massa HIMATEK yang terhormat, maafkan saya... Hukum saja saya kalau perlu... *kyk di film2 silat, "Hamba bersalah, hamba pantas mati", wekz lebay, extreme dah*

Ketiga, merasa mengalami kemunduran dalam hal-hal tertentu yang nggak perlu gw sebutkan... Mestinya makin lama makin maju, eh ini... kalau ada istilah mundur ke depan, nah itu cocok bener dah buat gw.

Keempat, merasa kesal dengan tingkah beberapa orang teman gw yang sok eksklusif... Sok merendahkan gw... Gw ga mau dan ga suka direndahkan... Sebenernya udah dari dulu sih... Please dah berhenti melihat gw dari sisi negatif, klo cara pandang kalian diubah maka gw pun nggak akan menjadi kayak gitu... Gw tuh nggak kayak gitu, cuma persepsi kalian aja emang dari sananya udah kayak sampah... mending pake kacamata baru deh...

Cukup buat bikin otak gw berhenti kerja dan membuat minggu ini gw mengalami disfungsi akademis. Untungnya banyak kuliah yang dibatalkan dan ga ada ujian kecuali labtek doank, yang (terlepas dari SP yang nyaris keluar dan rekdat yang nampaknya kurang berhasil) untungnya lancar-lancar aja.

Tapi yang jelas, nggak semua hal dalam pekan ini berupa barang sial buat gw. Ada beberapa momen yang membawa berkat.

Pertama, Tuhan udah berbaik hati buat membiarkan gw hidup sampai sekarang dan seperti sekarang ini, dan Tuhan juga udah berbaik hati mengingatkan gw bahwa gw dalam hidup ini tuh nggak sendirian dan ada tujuannya gw masih dibiarkan hidup. Dan gw disadarkan bahwa hidup gw semata-mata hanya untuk kemuliaan Tuhan, meskipun gw menghadapi tantangan dari saudara-saudara seiman sendiri, baik secara sadar maupun tidak.

Kedua, il club piu titolato al mundo a.k.a. A.C. Milan terus memperpanjang rentetan kemenangannya baik di Serie A maupun Piala UEFA nan agung. Teruslah semangat, buat Kaka dan kawan-kawan, sebab satu kemenangan dapat berarti secercah senyum di wajah jutaan orang yang tiap harinya menjalani hidup yang berat ini, dan itu berarti banyak.

Ketiga, Barack Hussein Obama II memenangkan Pilpres AS. Secara seluruh dunia sepertinya mendukung beliau, kemenangan beliau gw harapkan dapat mengubah dunia menjadi lebih baik dan lebih damai, sesedikit apapun perubahan itu.

Keempat, meskipun gw bukan panitia Engineers' Week, gw mau mengucapkan:
- selamat kepada rekan-rekan gw yang udah berusaha menjadikan acara ini sukses (secara skala nasional);
- sekalian minta maaf karena nggak bisa bantu apa-apa bahkan dalam doa sekalipun, juga karena sempat jengkel gara-gara merasa tidak dilibatkan (sebenernya bego);
- dan TERIMA KASIH atas MAKAN SIANGNYA yang benar-benar lezat... sampai-sampai gw sempat-sempatkan lari pas istirahat labtek ke Aula Barat buat mengejar makan siang tepat pada waktunya... hahaha. Top abis dah teman-teman... Makanan itu penyelamat perut dan kantong saya... hahaha. Maaf juga klo gara-gara itu ada tamu undangan yang nggak kebagian makanan (mudah-mudahan nggak ada, ngerasa dosa juga nih). Intinya sih, makasih ya... I LOVE ENGINEERS' WEEK.

Intinya, terima kasih buat penyertaan Tuhan yang luar biasa, yang memampukan gw dan setiap orang yang percaya kepadaNya untuk tetap bersukacita. Kalau kata seorang teman gw yang anonim: siapapun makanannya, tetap minum Teh Botol Sosro. Versi gw: apapun masalahnya, tetap bersukacita.

Diingatkan kembali untuk gw sendiri tentang materi PDTK Jumat ini (secara gw yang giliran bikin): sukacita. "Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!" Makasih, gw udah boleh menikmati sukacita di tengah hidup yang berwarna-warni ini.

Oh iya, post gw kali ini lain dari yang lain loh... Hampir sepenuhnya berisi curhat dan masalah gw. Hampir nggak ada materi lain. Jadi maaf-maaf aja ya klo kurang enjoy bacanya... atau malah lebih suka yang begini?



GIGI - Jalan Kebenaran

Ingatkah aku menghitung waktu
Perjalananku di dunia ini
Yang penuh dengan kesalahanku
Salah yang telah menjadi biasa

Aku selalu merasa benar
Karena merasa makhluk sempurna
Semua pikiran dan perasaan
Kadang menjadi kekuranganku


Kekhilafan ini, kealpaan ini
Terlalu luas ’tuk dimaafkan

Jalan kebenaran
Jalan yang selalu kutuju
Tapi hati ini
Selalu saja membelenggu


Jalan kebenaran
Jalan kehendak Yang kuasa
Dalam diri ini
Yang haruslah dilakukan
diucapkan, diungkapkan


.

Sabtu, 01 November 2008

Lucunya Bangsa Indonesia: Euforia Barack Obama si Anak Menteng

Yah... menyambung tulisan gw yang terdahulu, nampaknya rasa bangga sebagai bangsa Indonesia emang nggak bisa membuta. Bangsa kita masih punya banyak kekurangan (tanya Pak Hum klo kgk percaya) dan itu harus diubah emang klo kita mau maju.

Beberapa bulan yang lalu gw sama temen gw si Omar sempet ngobrolin tentang bangsa kita. Kesimpulan kami berdua, bangsa kita itu BANGSA YANG LUCU. Bukan lucu yang cute, imut-imut... melainkan RIDICULOUS, konyol. Banyak sifat yang mungkin bagi orang luar tuh nggak banget, nggak rasional, nggak logis. Dan intinya sih itu. Bahwa emang kadang-kadang pola pikir beberapa orang Indonesia tuh nggak logis. Contohnya aja soal kuota 30% caleg perempuan, pemilu yang surat suaranya segede kertas koran, penolakan kenaikan harga BBM, ketua persatuan sepakbola yang narapidana, de el el yang klo dibahas nggak cukup satu artikel.

Tapi kelucuan yang khusus mau gw tulis sekarang adalah tentang euforia yang tiba-tiba melanda bangsa ini atas apa yang terjadi di seberang dunia sana, yaitu...




Barack Hussein Obama II.
Si negro.

Yang kebetulan jadi capres negara superpower dunia, Amerika Serikat.

Yang beramai-ramai didukung oleh beberapa ribu rakyat Indonesia yang punya akses informasi mengenai pemilu Amerika Serikat, entah dari internet, TV, maupun koran.

Dengan alasan: "OBAMA ANAK MENTENG".

Lucu.

Bangsa yang lucu. Sungguh. Mendukung capres dari negara yang letaknya separo keliling planet gara-gara dia anak MENTENG. Hanya karena pernah tinggal DUA TAHUN di Jakarta ngikut BAPAK TIRINYA, Obama langsung diaku sebagai ANAK INDONESIA. Diaku sebagai didikan yang sukses dari sistem pendidikan bangsa ini, bahkan yang lebih parah lagi, banyak yang mengira bahwa dia punya darah Indonesia.

Waduh... Kgk ada lagi yang bisa dibanggain apa ya? Emang sih nggak bisa disangkal bahwa 2 tahunnya Obama di Indonesia sedikit banyak turut berpengaruh pada pribadi Obama yang seperti sekarang ini. Cuma ya... harus dilihat juga apakah lantas dengan Barack Obama jadi presiden, serta-merta hubungan AS dan Indonesia jadi sangat baik? Meskipun Obama dalam beberapa kali kesempatan bilang bahwa masa kecilnya di Indonesia sangatlah indah dan berkesan, namun ya cukup sampai di situ saja. Tidak tampak adanya prioritas Obama untuk Indonesia. Padahal dalam masa jabatannya di Senat AS, Obama duduk dalam Komisi Asia Pasifik yang mengurusi hubungan AS dengan negara-negara di kawasan tersebut, termasuk Indonesia. Namun tetap saja tidak ada isu Indonesia yang spesial diangkat Obama di sana. Indonesia masih kalah penting dengan Irak, Iran, Cina, Korea Utara, India, dan Afghanistan.

Lalu pantaskah kita kecewa kepada Barack Obama? Tidak. Karena Obama adalah seorang pemimpin yang baik; yang tidak memikirkan kepentingan emosional/pribadi (dalam hal ini, kedekatannya dengan Indonesia) dalam karirnya.

Yang perlu ditertawakan adalah orang-orang yang mengharap serta-merta Indonesia akan mendapat prioritas lebih dalam hubungannya dengan AS jika Obama menjadi presiden. Mengutip komentar salah satu teman dekat gw: ini dia nih mental lucunya bangsa kita... mental asas manfaat... klo ada kenalan atau orang dekat yang jadi orang penting... maunya diperhatiin... maunya dianakemasin... nepotisme lah... Dan nepotisme tuh satu dari tiga pilar KKN. Pantesan... Berharap sih boleh, cuma ya jangan keterlaluan lah. Pasti ada perbaikan hubungan dengan Indonesia, juga perubahan cara pandang politik luar negeri AS secara UMUM menjadi lebih damai jika Obama terpilih, namun efeknya bagi Indonesia secara langsung masih perlu dipertanyakan.


Ada yang bilang, klo segitu populernya Obama di Indonesia, mending dia jadi capres di Indonesia aja, ntar menang.

Ha ha ha.

Lucu.

Obama beruntung sebagai kaum minoritas tinggal di negara semacam AS di mana kaum negro yang aslinya budak perkebunan itu udah nggak ditekan seperti jaman baheula, malah dikasih kesempatan untuk ngomong, berpolitik, seperti layaknya warga AS lain. Klo ada yang bilang rakyat AS rasis jika menolak Obama, gw akan bilang bahwa orang yang menentang MAUPUN mendukung Obama KARENA DIA NEGRO adalah sama-sama RASIS. Sebelum terlanjur ngejudge negeri orang... selanjutnya gw mau ngomong apa, silahkan lanjutin sendiri dah, sama-sama tau kan.


Pendukung Obama di Indonesia banyak yang salah kaprah atau tutup mata mengenai versi Obama yang sebenarnya. Banyak yang mengira bahwa memiliki latar belakang keluarga setengah Islam (dari pihak sang ayah Barack Hussein Obama senior) dan pernah hidup di lingkungan Islam pula (di Indonesia) akan membuat Obama akan jauh mengubah kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang menjadi agak diskriminatif terhadap Islam dan membuat citra AS merosot jauh di dunia Muslim. Yah, gw yakin sih nggak semua orang berpikir seperti itu, apalagi untuk kaum terpelajar Indonesia yang udah makan internet dan nggak kelaparan sumber informasi.

Nyatanya? Yah... lagu lama. Obama menegaskan kembali dukungannya terhadap sekutu lama AS, Israel, negara yang di dunia Muslim sendiri dikenal sebagai 'musuh'. Jadi buat yang berharap bahwa AS di bawah Obama akan langsung menggilas kaum Yahudi... hehehe, tentunya saya cuma bercanda, soalnya nggak ada yang akan berpikiran sepicik itu kan???

Yah, Obama tetaplah capres AS, bukan capres negara lain, dan prioritas utama dia tentunya seperti semua calon pemimpin yang baik, adalah rakyatnya, rakyat AS, bukan rakyat yang lain-lain.


Pertanyaannya, meskipun dukungan bagi Obama udah sangat jelas di seluruh negara lainnya... kenapa sepertinya pemilu presiden di Amerika Serikat masih panas aja? Kenapa banyak yang bilang John McCain masih ada kans menang lumayan besar?

Buat fans Obama harap direnungkan... apakah anda ingin dipimpin oleh presiden yang mendukung pernikahan sesama jenis dan aborsi? Posisi Obama dalam hal ini sangatlah ekstrem. Misalnya saja, Obama mendukung aborsi selama janin belum dilahirkan.

Untuk rakyat negara lain mungkin nggak terpengaruh karena mereka nggak merasakan dampak langsungnya. Namun, rakyat AS sendirilah yang sekarang pusing apakah mereka mau memilih presiden yang bertentangan dengan prinsip-prinsip sosial yang mereka pegang (sementara AS sendiri di dunia Barat masih dikenal sebagai negara yang rakyatnya lumayan lebih taat beragama dibanding negara-negara Eropa) dengan imbalan bahwa citra negara mereka yang sudah anjlok di dunia internasional akan membaik?

Sebagai rakyat Indonesia, tentunya gw mendukung (cuma bisa mendukung, nggak bisa memilih) Barack Obama sebagai presiden AS mendatang. Harapan gw adalah AS bisa mengurangi frekuensi intervensi mereka terhadap negara-negara lain dan tidak mendikte pergaulan internasional sekeras zaman Bush. Tentunya itu hanya merupakan faktor kecil saja bagi Indonesia, yang terpenting lagi adalah bagaimana pemerintah kita memanfaatkannya dalam membina hubungan diplomatik strategis dengan kekuatan-kekuatan baru dunia seperti Cina, India, Brasil, dan Rusia.

Dan yang pasti, gw bukan dukung Obama karena dia negro atau anak Menteng.

In Harmonia Progressio!

Selasa, 28 Oktober 2008

Indonesia Saja

"Aku hanya merasa...
Aku orang Indonesia saja..."


- lirik lagu Dewa, Indonesia Saja -


Seseorang tidak bisa memilih di mana dia dilahirkan.

Bahwa aku lahir di sebuah negara bernama Indonesia, itu fakta dan tidak bisa diubah.

Bahwa aku telah hidup hampir 20 tahun di sebuah negara bernama Indonesia, itu fakta dan tidak bisa diubah.

Bahwa aku selama hampir 20 tahun itu menginjak bumi Indonesia, minum air Indonesia, dan menghirup udara Indonesia, itu pun fakta dan tidak bisa diubah pula.

Dan bahwa hal-hal di atas seharusnya sudah cukup menjadi alasan untukku dan setiap orang yang juga mengalami hal-hal seperti aku alami di atas untuk bangga menjadi orang Indonesia, untuk berharap Indonesia terus maju, dan untuk berusaha memajukan Indonesia... Itu pun fakta.


80 tahun yang lalu, di gedung milik keluarga Sie Kok Liong di Jalan Kramat Raya no. 106, para pemuda Indonesia mengumandangkan sumpah untuk bersatu dalam satu identitas, Indonesia.

Dan peristiwa tersebut merupakan salah satu tonggak penegas perjuangan bangsa ini untuk mencapai kemerdekaan, yang pada akhirnya kemerdekaan itu hanyalah awal dari perjalanan untuk memajukan bangsa yang bernama Indonesia ini.

Sekarang... Untuk rekan-rekanku tercinta, pemuda-pemudi yang telah terpilih untuk merasakan nasib yang lebih beruntung, untuk menuntut ilmu di tempat yang katanya terbaik di Indonesia ini, yang menyandang gelar maha di depan kata siswa...

Hai kaum pemuda! Inilah tumpah darahmu! Inilah bangsamu!

Inilah...!

Inilah INDONESIA!

INDONESIA SAJA.

Dan siapa lagi kalau bukan engkau yang harus bangga kepadanya? Dan siapa lagi kalau bukan engkau yang akan mengangkatnya?

Bung Karno suatu saat pernah berkata "Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia".

Ubahlah dunia, wahai rekan-rekanku pemuda. Wahai orang-orang terpilih. Terlalu kecil bagimu untuk hidup hanya bagi dirimu sendiri. Tanggunganmulah sebagai warga negara Indonesia, yang menghabiskan dan menggantungkan hidupnya dari tanah air Indonesia, untuk menyingsingkan lengan baju dan berkarya bagi bangsa ini.

80 tahun sudah sejak Sumpah Pemuda pertama berkumandang. Janganlah wahai rekan pemuda, janganlah kita menjadi Sampah Pemuda, pemuda oportunis, pemuda yang lupa akan tanah airnya, pemuda yang selalu ingat akan haknya tetapi lupa akan kewajibannya terhadap negaranya.

Ubahlah dunia.

Kalau bukan kita, siapa lagi?


Bangun pemudi pemuda Indonesia
Lengan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang, kewajibanmulah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa...
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa...

Senin, 27 Oktober 2008

n Reasons to Treasure Your Friends

Sedikit tulisan yg pernah gw buat untuk PDTK tanggal 5 Oktober 2007 yang lalu. Gw pas sekali menemukan tulisan ini di arsip gw saat gw merasa sendirian dan sedang berpikir sebenarnya apakah gw punya sahabat sejati, malah apakah gw sebenarnya pernah mengalami arti persahabatan itu sendiri.
_____________________________________________________________________

Apakah ada yang pernah mendengar atau mengetahui, apa sebenarnya arti ‘sahabat’ dalam konteks Kristiani? Jika hubungan kita dengan Tuhan sudah baik, masih perlukah ‘sahabat’? Dalam karya keselamatan Yesus Kristus, adakah tempat untuk ‘sahabat’? Jika ada, ‘sahabat’ yang seperti apa?

Menurut Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, friend is “person, not a relation, whom one knows and likes well.”. Pada intinya, syarat seorang ‘sahabat’ adalah orang yang dikenal baik dan disukai oleh diri kita. Ini berarti, setiap orang bisa menjadi ‘sahabat’ kita, tergantung pilihan kita sendiri. Tetapi, berapa banyak yang merupakan sahabat yang baik, sahabat sejati, sahabat tanpa tanda kutip?

Alkitab mencatat banyak kisah persahabatan yang erat, salah satu yang terkenal adalah Daud dan Yonatan. Namun, banyak kata ‘sahabat’ dipakai dalam Alkitab untuk konteks yang negatif. Contohnya saja, ‘sahabat’ yang hanya dekat saat keadaan senang saja (Amsal 14:20, 19:4-7), ‘sahabat’ yang suka menusuk dari belakang (Mazmur 41:10), dan yang paling terkenal adalah ‘sahabat’ yang justru membujuk kita untuk jauh dari Allah, yaitu 3 orang ‘sahabat’ Ayub. Dalam kehidupan keseharian kita, banyak orang yang ngakunya ‘sahabat’ tapi sering sekali berbuat begitu, kan?

Ada yang bilang, sulit sekali menemukan sahabat yang baik. Inilah sebabnya, mengapa sahabat yang baik itu penting. Ada beberapa kriteria sahabat yang baik dalam Alkitab. Amsal 17:17 mengatakan “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” Inilah gunanya sahabat. Saat kita tertimpa masalah, ada sahabat yang mendampingi dan membantu. Di sini, sahabat merupakan alat Tuhan untuk memberikan pertolongan dalam kesusahan dan kelegaan dalam kesesakan.

Yesus Kristus dalam Yohanes 15:15 mengatakan “...Aku menyebut kamu sahabat, karena aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu.”. Sahabat adalah tempat kita menaruh kepercayaan, dalam kehidupan kita sehari-hari sahabat adalah tempat kita untuk ‘curhat’. Sahabat yang baik tentu tidak akan menceritakan rahasia temannya itu kepada orang-orang lain. Sudah lumrah, manusia membutuhkan tempat untuk berbagi cerita dalam keadaan apapun. Beberapa orang menyalurkannya melalui diary, blog, dll, tetapi kebanyakan orang memilih untuk menceritakan kepada orang yang dianggapnya sahabat. Keuntungannya, sahabat dapat mendengarkan, dan juga dapat memberi saran.

Sahabat adalah tempat kita berbagi kasih. Kasih adalah sesuatu yang unik. Jika dibagi-bagikan ke orang lain, kasih tidak berkurang tetapi malah bertambah. Berbagi kasih bersama sahabat, bersenang-senang di kala suka dan saling membantu di kala duka, akan membuat kita hidup dalam kasih, sebuah hidup yang lebih indah. Pada prinsipnya, itulah guna sahabat, yaitu pendamping di kala suka dan duka.

Yang paling indah, sahabat itu adalah orang yang rela berkorban bagi kita. Sebuah ayat terkenal, Yohanes 15:13 berkata “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”. Betapa indah dan hebatnya kasih seorang sahabat. Tentu saja, ayat ini merujuk kepada Yesus Kristus, Sahabat yang Agung, yang rela memberikan nyawaNya bagi kita. Namun, ayat ini secara implisit dapat berlaku juga bagi manusia. Sahabat sejati yang rela berkorban. Mengapa perumpamaan yang dipakai adalah ‘nyawa’? ‘Nyawa’ di sini dipakai untuk menggambarkan pengorbanan yang tulus dan tanpa pamrih, tidak mengharapkan balasan. Jikalau kita berkorban nyawa, sudah jelas kita tidak mengharapkan balasan, kan? Balasan apa yang kita harapkan diberikan kepada kita, kalau kita sudah mati? Nah, pengorbanan sahabat sejati pun harus seperti itu, yaitu tidak memperhitungkan balasan, tetapi semata-mata karena ingin memberi yang terbaik kepada sahabatnya.

Masih banyak lagi alasan-alasan mengapa sahabat itu penting (coba pikirkan lagi...). Dari beberapa uraian di atas, kita sudah sadar kan apa saja pentingnya sahabat? Enak sekali kan kalau punya sahabat, apalagi kalau punya banyak sahabat? Terlebih lagi pada bagian ‘rela berkorban’ tadi. Wow... enak sekali kalau banyak orang yang rela berkorban untuk kita... iya kan? Tetapi ada hal lain yang lebih penting dari itu.

Ada yang bilang, sahabat yang baik susah dicari, maka itu berbahagialah orang yang telah MENDAPAT sahabat yang baik. TETAPI, lebih berbahagia lagi orang yang telah MENJADI sahabat yang baik! Mungkin teman-teman sudah memiliki sahabat-sahabat yang baik, yang siap mendengarkan cerita teman-teman, yang mau berkorban untuk teman-teman, yang membantu teman-teman saat dalam masalah... tetapi, sudahkah teman-teman menjadi sahabat yang baik untuk mereka? Apakah teman-teman sudah mau mendengarkan cerita-cerita mereka, membantu mereka saat mereka dalam masalah, mau berkorban untuk mereka...? Sepantasnyalah teman-teman juga menjadi sahabat yang baik. Jika teman-teman belum merasa memiliki sahabat baik, mulailah dengan menjadi sahabat yang baik bagi orang lain. Teman-teman sudah mengetahui apa pentingnya seorang sahabat, dan merasakan kebutuhan akan seorang sahabat. Orang lain pasti juga merasakannya. Maka itu, tema-teman pasti mengerti, mengapa kita harus menjadi sahabat yang baik.

Jadi, sudahkah teman-teman mengetahui berapa nilai ‘n’ yang kita dapat hari ini?

_____________________________________________________________________

Well, who am I to talk like this? A Greek philosopher once said "It is easier to die for your friends; the harder part is to find a friend that is worthy to die for". Still, in this untrustworthy, full-of-treacherous-friends real world, God will never leave me.

Ein feste burg is unser Gott, ein gutte wehr und waffen.

Minggu, 26 Oktober 2008

Kata Siapa Piala UEFA Kompetisi Kelas Dua?

Kesialan yang dialami Il Club Piu Titolato al Mundo alias klub tersukses di dunia, AC Milan, pada Serie A musim lalu membuat mereka hanya menempati peringkat kelima dan menurut banyak orang harus menerima nasib malang yaitu jatuh ke kompetisi Piala UEFA yang dianggap merupakan kasta kedua pada sepakbola Eropa di bawah Liga Champions yang selama ini selalu diikuti AC Milan.

Juara tujuh kali Liga Champions (sembilan kalau tidak dicurangi Marseille di tahun 1994 dan tidak bernasib sial saat ketemu Liverpool tahun 2005, terbanyak kedua setelah Real Madrid yang juara sembilan kali), harus berlaga di kompetisi 'kacrut' macam Piala UEFA, kata orang-orang.

Sebagai Milanisti gw sangat gerah dengan klaim orang-orang klo Milan turun kasta dengan main di Piala UEFA. Kata-kata "Mana Milan? Mana Milan?" acap kali keluar waktu orang sedang membahas pertandingan Liga Champions. Setiap obrolan tentang tim bola favorit selalu berakhir dengan vonis bahwa Milan sekarang lebih kacrut gara-gara main di kompetisi kacrut macam Piala UEFA.

Nah... Kita sekarang lihat faktanya... Benarkah Piala UEFA lebih kacrut dari Liga Champions?

1. Isi menentukan kualitas kejuaraan, bukan kejuaraan yang menentukan kualitas isinya. Dan siapa yang berani bilang klo Ajax, Valencia, AC Milan, dan Galatasaray lebih kacrut dari BATE Borisov, CFR Cluj, atau Anorthosis Famagusta? Hahaha.

VS
Piala Super Eropa 2008/09. Ha ha ha.
2. Juara Piala UEFA lebih hebat dari juara Liga Champions. Sejak tahun 2000, diadakan Piala Super Eropa, mempertemukan juara Piala UEFA dan juara Liga Champions. Dari sembilan kali penyelenggaraan, lima kali juara Piala UEFA menang. jadi lebih sering. Dan dari empat kemenangan juara Liga Champions, dua di antaranya diperoleh AC Milan saat mereka menjadi juara Liga Champions. Jadi kesimpulannya, klo nggak ada ada AC Milan, juara Liga Champions paling-paling menang lawan juara Piala UEFA dua dari sembilan kali. Hahaha.

Vladislav Radimov dan Alexander Anyukov merayakan kemenangan tim mereka Zenit St Petersburg, juara Piala UEFA 2007/08, melawan Manchester United, juara Liga Champions 2007/08.
3. Juara Liga Champions malu-maluin. Juara Liga Champions dikirim ke Piala Dunia Antarklub mewakili benua Eropa. Dari empat kali penyelenggaraannya sepanjang sejarah, juara Liga Champions Eropa NGGAK PERNAH MENANG kecuali sekali, yaitu waktu AC Milan juara Liga Champions. Jadi kesimpulannya, juara Liga Champions selain AC Milan adalah cupu dan kacrut. Hahaha.
Adriano Gabiru dari Internacional, wakil Amerika Selatan, mencetak gol tunggal kemenangan timnya ke gawang Barcelona, juara Liga Champions 2005/06 yang mewakili Eropa, di final Piala Dunia Antarklub 2006.
Steven Gerrard, kapten Liverpool, juara Liga Champions 2004/05 yang mewakili Eropa, termenung ngampas setelah kalah lawan Sao Paulo, wakil Amerika Selatan, di final Piala Dunia Antarklub 2005.
Kaka dan Filippo Inzaghi dari AC Milan, juara Liga Champions 2006/07 mencium Piala Dunia Antarklub yang dimenangkan setelah mengalahkan wakil Amerika Selatan, Boca Juniors.

4. Trofi Piala UEFA lebih berat. 15 kilo, lebih berat hampir dua kali dari trofi Liga Champions yang cuma 8 kilo. Jadi nggak salah dong klo gw bilang Piala UEFA lebih berbobot? Hahaha.

Milan udah menang Liga Champions tujuh kali, tapi belum pernah dapat trofi 15 kg ini.
Jadi buat pendukung entah Liverpoo, Arsenal, MU, Juventus, Barca, Madrid, atau Merda, atau klub apapun yang ada di Liga Kacrut dan beranggapan klo Milan turun kasta gara-gara main di Piala UEFA, silakan menangi itu Liga Kacrut, itupun klo bisa melewati tim-tim besar macam BATE, Cluj, atau Anorthosis. Lalu tunggu AC Milan di Piala Super Eropa, kalahkan kalau bisa. Hahaha.

Klo ada yang menganggap post ini aneh, gw cuma bisa bilang, inilah cara seharusnnya seorang Milanisti diharapkan untuk bersikap, jadi gw ga bisa berpikiran lain. Hahaha. No offense buat suporter klub-klub 'gede' laennya yg terpaksa harus berlaga di Liga Champions... Hahaha.

Forza Milan - solo con te, sempre per te!

PS: Kabur ah... Bentar lagi pasti didatangi segerombolan tifosi Merda, Juve, MU, dll...

Kamis, 23 Oktober 2008

The Best Inventions Series PART 1 : BAYFRESH

Akhir-akhir ini hidup gw menjadi makin cerah, makin berwarna, dan makin menyenangkan berkat beberapa hal baru yang hadir secara disengaja ataupun tidak.

Penemuan pertama adalah...


BAYFRESH.
Penemuan terbaru gw ini berupa 350 mL cairan sakti dalam kaleng setinggi 25 cm dan diameter sekitar 7 cm. Mungkin ada yang bertanya apa gunanya? Menurut bacaan resmi langsung dari kalengnya:

Bayfresh Odor Control injects a breath of fresh air anytime. Its specially formulated fragrance neutralizes odors in the air, leaving a fresh scent in your room.

Gw menemukan barang sakti ini nangkring pada sebuah rak di Superindo sekitar 2 bulan lalu. Deskripsi di atas menurut gw cocok sekali sebagai solusi atas kamar gw yg sumpek (karena pintunya selalu tertutup biar gw ga kedinginan) dan apek (karena ga pernah dibersihin). Cara pakainya gampang, pencet tombol yang ada di tutupnya dan cairan akan keluar dengan kecepatan dan tekanan tinggi sehingga terdispersi di udara dan menjadi gas yang menetralisir bau.

Gw beli satu kaleng rasa mawar (seperti di foto) seharga 14 ribu rupiah dengan harapan bahwa kamar gw akan lebih segar tanpa gw perlu menyapu dan mengepel secara rutin.

Dan memang betul.

Setelah gw pake BAYFRESH, kamar gw terasa lebih segar, gw menjadi lebih betah di kamar, dan waktu belajar gw menjadi lebih banyak dan lebih efektif. Semuanya berkat BAYFRESH (iklan neh...).

Namun tahukah anda2 sekalian bahwa kegunaan BAYFRESH ini nggak cuma buat pengharum ruangan? Gw telah menemukan beberapa kegunaan sampingan dari kaleng sakti ini, yang so pasti membuat hidup gw lebih cerah dan lebih berwarna.

1. Untuk menyegarkan ruangan, seperti uraian di atas.

2. Ternyata bisa untuk mengusir nyamuk. Hal ini gw sadari ketika obat nyamuk elektrik gw abis. Nyamuk pada kabur setelah gw semprotkan cairan sakti ini beberapa kali. Sejak saat itu gw makin sering menyemprot daerah sekitar tempat tidur gw dengan semprotan sakti ini biar nyamuk, semut, dan serangga pengganggu lain nggak berani dekat-dekat.

3. Pengharum sepatu, celana, dan kaos kaki. Ketiga barang tersebut merupakan bagian sehari-hari dari pakaian gw, dan ketiga barang tersebut gampang bau dan kotor. Untuk menyemprotkan parfum jelas kemahalan sedangkan gw tentunya tak mau orang lain terganggu bau dari celana dan kaos kaki gw. Untungnya ada cairan sakti yang harga per mL nya jauh lebih murah daripada harga per mL parfum gw. Untuk mendapatkan efek terbaik, cara yang gw pakai adalah:
- semprotkan BAYFRESH ke celana panjang dengan lubang tempat keluar cairan didekatkan, agar langsung meresap.
- pakaikan kaos kaki kepada kaleng BAYFRESH, lalu tekan tombolnya secara perlahan agar yang keluar dari kaleng berupa cairan, lalu dengan cepat pakai kaos kaki, setelah itu cepat-cepat semprotkan BAYFRESH ke dalam sepatu, dan dengan cepat pakailah sepatu itu, niscaya kaos kaki anda tidak akan bau meskipun dipakai 24 jam sehari (sudah lulus penelitian).

4. Pembunuh kecoa. Kegunaan yang satu ini gw peroleh ketika seekor kecoa sial masuk ke kamar gw saat gw sedang menyemprotkan BAYFRESH. Secara refleks langsung saja kaleng yang ada di tangan kanan gw lempar dan mengenai kecoa sial tersebut tepat di kepala. Makhluk malang itu pun langsung gw gilas dan gw pukul-pukul dengan kaleng BAYFRESH hingga menemui ajalnya. Setelah benar-benar gepeng dan hancur, mayatnya gw keringkan dengan hair dryer, lalu gw bungkus tissue dan gw bakar dengan geretan di bak sampah depan kos gw.

Dan mungkin masih banyak lagi kegunaan kaleng sakti ini yang akan gw dapatkan nanti.

Yang pasti, BAYFRESH top abis.

Untuk Tuhan, bangsa, dan almamater - merdeka!

Rabu, 22 Oktober 2008

TK : Munafik Stadium Parah, atau Hanya Rendah Hati Berlebihan?

"Di tempat lain, rajin adalah hal baik dan malas adalah dosa - semua orang malas dan ingin terlihat rajin. Di TK ITB, rajin adalah dosa dan malas adalah hal baik - semua orang rajin dan ingin terlihat malas."

Itu kalimat pembuka. Sebelum anda melangkah lebih jauh saya peringatkan, artikel ini berisi tuduhan subjektif yang mungkin ga menyenangkan bagi anda. Jika anda mahasiswa TK ITB dan merasa kira-kira akan tersinggung, SILAKAN KELUAR - PERGI - ENYAH - JANGAN LANJUTKAN MEMBACA. Jika anda putuskan untuk lanjut membaca, anda boleh dan HARUS berhenti di bagian yang bikin anda kesal, silakan pergi, dan gak usah comment.

Kembali ke kalimat paling atas.

Aneh bukan?

Kontradiksi. Anomali. Atau apapun anda menyebutnya.

Memang, jurusan gw yang antik nan ajaib ini super duper unik. Meskipun pada awalnya gw tidak menyangka. Butuh waktu sekitar satu semester lebih sejak gw pertama menjejakkan kaki di Bumi Ganesha tercinta, untuk menyadari klo gw sudah masuk ke dalam dunia lain yg amat jauh berbeda dengan dunia manusia pada umumnya yang gw temui di SMA.

Di satu sisi, gw membatin, inilah benar-benar tempatnya orang-orang pilihan. Ini benar-benar putra-putri terbaik bangsa. Gw benar-benar bangga masuk universitas yang katanya terbaik di Indonesia, dan masuk pula jurusan yang menurut gw terbaik se-universitas. Dari 101 orang rekan-rekan seangkatan gw, hampir semuanya memiliki talenta yang dapat dibanggakan secara tidak semua orang seumuran kami bisa memilikinya. Pemenang lomba ini itu; ikut olimpiade ini itu; aktif berorganisasi di SMA masing-masing; juara umum di SMA masing-masing...

Makin lama gw berada di angkatan 2006 ter... (tercinta? ntar dulu ya...) ini, makin gw kagum pula atas kualitas anak-anaknya. Apalagi setelah memasuki kaderisasi HIMATEK. Makin kelihatan beda antara dunia TK'06 dengan dunia yang sebelumnya gw tinggali di sekolah. Tidak ada lagi golongan murid-murid yang aktif, penentu kebijakan, dan menonjol di angkatan. Tidak ada lagi golongan murid-murid yang 100% ampas, nggak punya keahlian apapun, dan nggak berkontribusi. Rekan-rekan gw, bahkan yang paling ampas sekalipun, punya kualitas di atas rata-rata. Pintar, rajin, mampu berorganisasi, taat beragama (yah... keliatannya sih), standar moral tinggi, berpikiran cerdas, pokoknya mantap di hampir segala bidang.

Di sisi lain...

Sejak SMA memang gw hobi menganalisis masalah pergaulan. Dan mulailah gw mereka-reka.

Menurut pengamatan gw, hampir semua anak TK berasal dari lingkungan pergaulan atau latar belakang yang sama di sekolahnya dulu. Pintar dengan nilai akademis di atas rata-rata (bahkan beberapa JAUH di atas rata-rata), rajin belajar (paling nggak lebih rajin dari teman-temannya) serta (sebagian besar) tidak menonjol di lingkungan pergaulan sekolahnya, jarang yang ikut OSIS (gw tau sih beberapa teman gw sempat pegang jabatan tinggi di OSIS masing-masing), bukan termasuk orang yang suka ngomong atau heboh di kelas masing-masing, termasuk golongan anak sekolah baik-baik yang tidak merokok (oke gw tau ada yg merokok), benci hal yang bernama nyontek, tidak minum minuman keras, ngeseks, apalagi ngeganja atau memakai narkoba lainnya.

Yah... seperti itulah gw (dengan catatan: BUANG BAGIAN 'RAJIN').

Memang, gw sama sekali sejak kecil, sejak SD kelas 1, ga pernah merasakan bagaimana jadi orang rajin. Pelajaran SD bagi gw teramat gampang dan sungguh tidak berharga untuk diberikan waktu barang 1 jam sehari untuk dipelajari di rumah. Ngapain belajar 1 jam klo itu akan mengurangi waktu main PS gw selama 1 jam? Begitulah pikiran gw dulu. Dan buku pelajaran tidak akan gw sentuh kecuali untuk bikin PR, yang kebetulan juga sering tidak gw kerjakan.

Toh dari kelas 1 hingga kelas 6 SD gw ga pernah lewat dari 3 besar, dan nilainya mepet terus sama juara umum angkatan yang kerjanya belajar terus dari matahari terbit ampe matahari terbit lagi. Dan kebetulan juga ortu gw tidak seperti ortu-ortu temen-temen gw yang memaksa anaknya ikut ini itu biar jadi ranking 1; mereka udah cukup senang klo gw bisa nggak tinggal kelas.

Sombong? Bisa iya, bisa nggak. Soalnya gw yakin temen-temen TK'06 gw sedikit banyak juga kayak gini waktu mereka SD. Jadi bukan hal luar biasa. Lumrah lah.

Waktu SMP gw pindah ke sekolah terbaik di kota gw, gw tidak mengalami perubahan berarti meskipun pas pembagian raport pertama ranking gw langsung anjlok jadi 4. Tetap tidak pernah belajar sama sekali, tidak pernah nyontek.

Begitu pula waktu SMA. Gw udah ga peduli sama yang namanya nilai. Ranking gw alhasil fluktuatif walau ga pernah di luar 10 besar. Namun begitu, gw dan teman-teman gw tau klo sebenarnya gw bisa mencapai lebih dari itu.

Sombong? Nggak. Ngerasa pinter? Nggak juga.

Okelah, bohong.

Sebenernya gw pinter atau nggak? Gw juga nggak tau. Relatif kan? Apa ukurannya? Prestasi belajar, ya seperti yang tadi dilihat lah. IQ? 148, lumayan juga sih ga jelek-jelek amat. EQ/AQ? Ga tau, ga pernah ngukur, ga peduli.

Klo pertanyaannya diganti, sebenernya gw ngerasa pinter atau nggak?

Sumpeh selama tahun-tahun pertama hidup gw, gw GAK PEDULI. Tapi klo di sekolah lu selama 12 tahun secara konstan dibilangin sama temen-temen dan guru-guru lu klo lu itu pinter, itu ngaruh ke alam bawah sadar lu. Okelah, sekarang mindset gw udah kayak gitu, nasi udah jadi bubur, bubur udah masuk perut en keluar jadi tai, dan tai udah ga bisa langsung jadi nasi lagi kecuali lewat siklus karbon, sulfur, ataupun hidrogen (halah apa coba...).

Tapi yang pasti, semua orang tau klo rajin tuh hal yang lebih baik daripada malas. Dan teman-teman sekolah gw yang malas-malas itu juga tau itu. Meskipun mereka ga ada usaha untuk mengubah diri jadi rajin (mereka senang jadi orang malas), mereka masih menganggap yang rajin itu lebih baik.



KEMBALI KE LAPTOP - maksud gw kembali ke TK'06, jujur gw shock nemu orang pinter numpuk segini banyak di satu tempat. EKSTRIM MEN! Ujian pertama gw di ITB, Kalkulus I (seperti biasa dihadapi tanpa belajar intensif, cuma mengandalkan ingatan pas-pasan dari kuliah si dosen yang untungnya enak ngajar), alhasil cuma mendapat 73 dari usaha yang menurut logika gw waktu itu 'maksimal', alias coba2 NGELIRIK soal-soal latihan pada malam sebelum ujian.

Dan jujur waktu itu gw bingung setengah mati ngeliat nilai 80 ke atas bertebaran kayak kerikil di jalanan butut. Gw udah di sorga, pikir gw. Yang sekelas sama gw malaikat-malaikat bertitel profesor.

Makin tingkat atas, gw makin kagum karena hampir semua orang yang gw temui memiliki tingkat kerajinan belajar yang nggak tinggi-tinggi amat setau gw. Di kelas kerjaannya tidur, ngobrol. Di luar kelas maen kartu, ngobrol, ngegosip.

Sialan emang karena waktu itu gw ga tau KERJAAN MEREKA DI KOS.

Nah... Mungkin ini saatnya dimana sombong atawa gengsi menjatuhkan gw. Gw ngerasa pinter. Dikaruniai kemampuan otak asal yang masih lebih tinggi dari orang kebanyakan. Masih berpikir, klo orang lain butuh effort belajar 90% buat dapet nilai sekian, untuk nilai yang sama gw cukup keluar effort 30%. Alhasil gw masih malu untuk rajin karena gw menganggap bahwa nilai yang diperoleh dari kerajinan tuh tidak membanggakan.

SEBUAH MINDSET YANG SANGAT TOLOL, saudara-saudara.

Bantingan yang cukup tajam buat gw. Dari citra sebagai anak pintar yang gw peroleh selama 12 tahun di sekolah (relatively no effort juga sih) menjadi bukan siapa-siapa bahkan cenderung ampas. Dulu klo gw di sekolah nanya pertanyaan-pertanyaan aneh, orang akan bilang "pertanyaan kreatif, intelek, cuma dikit yang ngerti" atau sejenisnya. Sekarang klo gw nanya yang aneh-aneh? "Duh pertanyaan freak banget dah". Klo dulu gw nanya pertanyaan simpel: "Pasti ada yang aneh tuh dengan penjelasan yg keliatannya simpel itu". Sekarang? "Aduh bego banget, gitu aja ditanyain".

Banting setir. Tujuan gw nulis artikel ini bukan buat bikin lu bosen dengan cerita kehidupan mental gw selama 19 tahun.

Di saat gw mencoba rajin untuk mengejar nilai (yang baru sekarang gw rasakan kebutuhannya), gw menemukan beberapa fakta. Di antaranya, beberapa orang (SEBAGIAN BESAR MALAH) teman-teman gw adalah orang yang ekstrem rajin sekali. Atau paling nggak, lebih rajin dari mahasiswa kebanyakan di Indonesia. Atau paling nggak, definisi "malas" dan "rajin" mereka dan gw BERBEDA.

Dan hebatnya, mereka paling anti dibilang rajin (lebay sih, cuma ekstremnya gitu). Mereka lebih bangga dibilang malas dan jarang belajar, tapi nilainya bagus. Oke itu prestise sih, gw waktu sekolah (MESKIPUN TANPA SADAR) mengalami dan merasakan.

Memang akan lebih bangga dan keliatan keren kalo kita sukses dengan effort seminimal mungkin. Gw tau dan gw mengakui. Tapi nggak usahlah sampe menipu diri, sesama, Tuhan, bangsa, dan almamater dengan cara pura-pura bego atau malas.

Percakapan model gini ga jarang kita temui di TK:
Alfonso: gimana ujian TKXXXX lusa? udah pada belajar?
Oknum X: aduh ga ngerti deh gw... di kelas juga kerja gw ngelamun sambil tidur...
Oknum Y: gw udah coba baca textbooknya kemaren... cuma abis baca 1 halaman pusing, langsung gw tutup deh...
Oknum Z: ga taulah, nyerah lah... buat mata kuliah kayak gini sih, dapet C juga udah syukur dah...

Alfonso berpikir: aman... yang laen juga cuma begitu doank... setidaknya dengan otak segini dan effort segini, nilai gw ga beda jauh ama mereka...

Dan saat pembagian berkas ujian, Alfonso mendapat nilai 60 sedangkan Oknum X, Y, dan Z mendapat nilai 80, 85, dan 90.

DAMN, saudara-saudara. D-A-M-N.

Atau yang lebih parah:

Oknum A: aduh ga bakal bisa nih ujian... nyontek lah ntar...

Dan waktu ujian dia menutupi kertas ujiannya karena takut dicontek.

ASU, saudara-saudara.

Melihat seseorang dengan tipe seperti ini cukup untuk membuat gw muak dan muntah berkilo-kilo. Apalagi melihat ORANG-ORANG. Lama-lama gw bisa kurus.

Mungkin ini lebih kepada pendapat pribadi gw. Maksud gw, klo punya talenta ya ngapain lah ditutup-tutupi? Okelah kita (anak TK maksudnya) berasal dari latar belakang terhormat, dididik moral sama ortu, nggak boleh sombong, nggak boleh gampang ngebanggain diri sendiri, diajar buat ngasih jawaban yang rendah hati kalo ditanya orang, tapi PLEASE, jangan ampe lebay gitu dah. Ngomong gw males - gw males, gw ga bisa - gw ga bisa, tapi jelas-jelas IP ampir 4. Ngomong gw blom ngapa-ngapain, gw benci bikin tugas, tapi jelas-jelas tugas selalu beres sehari setelah dikasih. Keliatan boongnya tau. Belajar boong dulu lah. Lu sebenernya mau rendah hati atau mau nyombong? Nyombong klo tanpa usaha pun lu bisa dapet hasil bagus?

Malas seakan-akan jadi hal yang hebat. Yang jelas-jelas rajin pun kadang malu ngaku kalo rajin. Lebih senang klo dipandang malas sama orang lain. Duh, pengertian keren menurut lu pada tuh NGGAK BANGET SEH............

Mending lah klo jawaban itu cuma dikasih untuk sekadar basa-basi, lip service klo ditanya orang. Gw paham sih, ngejawab "Iya donk, gw gitu loh, pinter dan rajin abis" dengan nada serius tanpa bercanda klo ditanya orang akan membangkitkan citra sombong, nyolot, dan minta digampar. Tapi jangan juga lebay kyk contoh ini dah:

Oknum A: iy nih, gw ga belajar buat ujian kemaren...
Oknum B: boong lu! gw liat kemaren lu buka buku!
Oknum A: ih nggak lah ya! gw buka buku juga cuma satu hari, itu juga gw baca dari depan ampe belakang nggak ngerti apa-apa...
Oknum B: gw lebih parah tau, kemaren tuh gw ga nyentuh buku sama sekali, cuma belajar bareng si X, Y, Z doank...
Oknum A: yee... lu mending sama X, Y, Z kan mereka pinter-pinter, gw tuh baca buku juga percuma, gak jelas, ga ada yang ngajarin...

Ketika keluar nilai, A dan B mendapat 87.

PLEAAAAASEEEEE DEH MAS/MBAK, LEBAY BANGET SEH. Males aja dibangga-banggain. Mending beneran males. Biasa sih aslinya kedua oknum belajar giat di kos masing-masing tanpa seorang pun mengetahuinya.

Mau niat bercanda? Gw kasih tau, GA LUCU.

Mau niat rendah hati? Gw kasih tau, GA KELIATAN.

Dan jangan sok pula 'menghina' orang lain sok rajin klo sebenernya dirinya sendiri juga rajin. Kenapa pula sih malu jadi rajin sampe-sampe kau memposisikan 'rajin' sebagai 'hinaan'?



Setelah baca artikel ini ada beberapa respon yang mungkin timbul:

1. Si Alfonso nih lebay banget deh, pasti dia salah ngerti keadaan sebenernya, benernya kan gw ga maksud kayak gitu, gw ga terlalu mikirin nilai banget kok, gw tuh cuma bla bla bla bla bla. Gw kasih tau: mungkin lo ga liat, mungkin temen-temen lo yang setipe sifatnya sama lo ga liat, tapi gw sebagai orang laen ngeliat, dan gw menganggap itu nggak bagus. Ayo sama-sama introspeksi diri.

2. Si Alfonso nih sirik doank kali, mentang-mentang nilainya jelek. Padahal dia mau juga tuh sok gaya2an males tapi nilainya bagus, sayang aja nilainya jelek jadi ga bisa belaga. Mungkin bener. Tadi gw udah bilang klo emang lebih bangga dapet hasil bagus dengan usaha minimum. Tapi gw jujur men, gw ga nipu. Klo gw bilang gw ga belajar, gw beneran ga belajar. Klo gw bilang gw belajar, ya gw belajar. Meskipun klo gw bilang gw belajar gw dikata-katain sok rajin sama orang-orang yang sebenernya lebih rajin dari gw. Contohnya sekarang nih, gw lagi belajar TRK ngereview materi-materi RAS. Iya gw tau ujian masih lama, kenapa? Mau bilang gw sok rajin? Gw tuh masih belom ngerti SAMA SEKALI materi ini. Dan klo gw bilang SAMA SEKALI, artinya cuma 0-5% gw ngerti. GA BOONG, GA BILANG GA NGERTI CUMA TERNYATA UDAH MAHIR. Eh kodok, benernya lu juga lagi baca tulisan gw ini sambil belajar kan? Kampret!

3. Waduh si Alfonso nih bego banget sih, bikin tulisan ngehina temen sendiri, udah gitu bahasanya kasar, pola pikirnya picik banget, ga bener nih, berbahaya nih, gw harus tanggapi dia dengan bijak dan jelaskan dia agar dia tercerahkan. Hoi asu, KELAUT AJE LO. PERGI. GAK USAH TINGGALIN COMMENT.

Terakhir, mungkin definisi 'malas' dan 'rajin' kita beda. Darimana lu tau klo definisi kita beda? Klo lu bilang orang yang belajar 1 jam sehari aja di kosan termasuk malas, nah itu dia, definisi kita beda, karena buat gw itu udah rajin.

Dan gw ga punya kebencian pribadi sama siapapun. Klo ada yang gw benci, itu adalah sifat dan budaya yang ada. Di TK ini ga ada yang gw benci karena kepribadiannya, yang ada tuh karena sikapnya. Kalo mereka nggak sedang bersikap seperti yang gw benci, gw akan fine2 aja. Dan gw orangnya bukan pendendam. Sekali lagi dengan jiwa besar, maaf klo gw salah ngerti tentang kondisi yang ada. Klo lu masih nggak puas, wah itu sih berabe, langsung temui gw di HIMATEK, kita beresin berdua (maksudnya kita beresin sekre HIMATEK yang kayak gudang itu berdua, biar rapi dan biar tugas Konservator ga berat-berat amat... hehehe).

Untuk Tuhan, bangsa, dan almamater - MERDEKA!

Minggu, 19 Oktober 2008

Bandung, 19 Oktober

Sekarang gw ada di Bandung, tanggal 19 Oktober 2008.

Saat lagi jenuh2nya gw... Saat beban pikiran memuncak... Saat 39 tugas Agama dan Etika Protestan belum diperiksa... Saat materi untuk PDTK belum dibikin... Saat belum belajar apa2... Saat kerjaan2 di Kongres KM-ITB masih numpuk... Saat gw ga sempet2nya buat maen game atau baca buku... Saat gw lagi stres...

Tiba-tiba Windows Media Player gw memutar lagu ini.

Dan langsung saja gw beri atribut lagu ini: SONG OF THE DAY. Entah karena judulnya, ataupun isinya, ataupun hal-hal laennya.

Bandung, 19 Oktober - Seurieus

Walau lelah kucoba
Tuk menggapai hatimu...
Rindu selalu mengganggu
Tuk selalu dekatmu...

Adakah kau merasa
Hangatnya tatapanku...
Oh manisnya senyummu
Dan kau bukan milikku...

Segala yang kuberi
Tak pernah berarti
Berat terasa
Habiskan darahku
Menusuk tulangku...
Yang lelah...!!!

Oh kasih...
Jangan kaubuang cintaku
Oh kasih...
Dengarkanlah aku...!!!

Segala yang kuberi
Tak pernah berarti
Berat terasa
Habiskan darahku
Menusuk tulangku...
Yang lelah...!!!

Komentator Bola

Komentator-komentator bola, teramat sering dicerca
Katanya tak bisa main bola, bisanya hanya bicara
Paling jago teknik, kalau tidak di pertandingan
Paling tahu taktik, asal di luar lapangan

Komentator-komentator bola, merasa tahu segala
Bisanya cuma sedikit, kalau bicara selangit
Di depan kamera teramat santai bicara
Di atas arena orang bisa bilang: tahu rasa dia!

Jika ada yang kalah, komentator bola cepat bertindak
Kritik itu cerca ini, tunjuk sana salahkan sini
Kipernya kurang lengket, pertahanan tidak dalam
Gelandang tak berkeringat, penyerang-penyerang mandul
Kalau perlu korbankan yang lain, yang penting asal bicara
Wasit berat sebelah, hakim garis buta sebelah
Belum cukup juga, penonton pun tak luput pula
Teror, intimidasi, rasialisme, fanatisme
Nasionalisme, komunisme, dan segala macam -isme

Dari mulutnya berhamburan bahasa-bahasa dewa
Penalti, free kick, corner, offside
Diving, injury time, wing back, playmaker
Away goal, golden goal, own goal, tapi nggak goal-goal
Empat empat dua, tiga lima dua
Empat tiga tiga, empat lima satu
Satu dua tiga, nol nol tujuh!
Ah, kurang gesit! Wah, serang dari sayap!
Oh, kesalahan yang tidak perlu! Celaka, sebuah blunder!

Dan penonton hanya akan bilang:
Si komentator bola hanya bisa bicara payah
Ngomong sini ngomong sana tak tentu arah
Lama-lama si komentator dianggap sampah

Dan kau tidak pernah bersimpati kepadanya...
Dengan hujan hinaan dan badai caci maki,
Mengapa komentator bola mau jadi komentator bola...?

Komentator-komentator bola, malang benar nasibnya
Gemar sepak bola, tetapi tetap bukan ahlinya
Ya, omongannya bukan jaminan Piala Dunia didapatnya
Benar, predikat bintang lapangan pun mustahil diraihnya

Dia, yang banyak berteori tentang umpan silang
Tak pasti bisa mengungguli David Beckham
Dia, dengan segala omongannya tentang penalti
Tak tentu lebih mahir dari Lev Yashin

Namun, salahkah dia...
Analisisnya, teorinya, kritiknya
Omong kosongnya, dan segala bahasa dewanya,
Itulah kecintaannya pada sepak bola...

Bisakah engkau tetap mencerca dia?
Masihkah engkau mau menghujat dia?
Berhentilah!
Karena... aku juga seorang komentator bola

Dan engkau yang pemain bola
Tak selamanya kau bisa menari di atas rumput
Ingatlah, suatu saat kau akan tua
Dan saat ajalmu di lapangan menjemput
Kau mungkin akan menjadi komentator bola...
Sama seperti aku ini!!!

Minggu, 12 Oktober 2008

Anagram

Klo diperhatiin, hawa2 yang keluar semua post di blog gw dari no 1 ampe 7 tuh...

SURAM. GELAP. SERIUS.


Jadi untuk sedikit perubahan suasana, hari ini gw mau nulis sesuatu yg agak 'fun', 'cerah', 'konyol', tapi tetap 'CERDAS'.

Dan topik hari ini adalah tentang anagram.

Anagram (Yunani: ana = lagi, gram = huruf/tulisan, artinya tulisan yang disusun ulang) adalah susunan ulang dari sebuah kata/frase/kalimat menjadi kata/frase/kalimat baru dengan huruf-huruf yang sama persis dengan kata/frase/kalimat asalnya namun urutannya diacak.
Contoh sederhananya, anagram dari kata AKTOR adalah KATRO. Klo pernah nonton iklan Toyota CAMRY, bisa diliat adegan di mana huruf-hurufnya disusun ulang jadi MY CAR.

Contoh laen lagi di budaya populer; anagram terkenal dari seri Harry Potter. Sang Pangeran Kegelapan mengambil nama gelarnya dari anagram nama aslinya. TOM MARVOLO RIDDLE menjadi I AM LORD VOLDEMORT.

Beberapa pengarang / artis terkenal dunia memakai anagram nama aslinya sebagai nama pena / nama panggung. Contohnya Vladimir Nabokov yang memakai nama samaran Vivian Darkbloom. Atawa personel The Doors, Jim Morrison yang sempat pake nama Mr. Mojo Risin.

Anagram juga bisa dipake sebagai bahasa sandi; pesan rahasia dijadiin anagram biar ga bisa dibaca pihak-pihak yang emang gak berkepentingan.



Kenapa sih anagram menarik?

Sepintas memang penyusunan anagram memang untuk main-main atau lucu-lucuan semata. Namun ada semacam hukum yang berlaku, bahwa jika sebuah kata/frase/kalimat disusun ulang, anagram yang terbentuk artinya nggak bakal jauh-jauh dari aslinya, alias refleksi jujur dari aslinya.

Seorang bijak pernah bilang; anagram ga pernah bohong; ANAGRAMS NEVER LIE.
Buktinya apa? Kalimat di atas itu sendiri adalah anagram dari A REVERE SIGNALMAN; secara kasar artinya penanda yang hebat. Bahkan kata ANAGRAMS adalah anagram dari ARS MAGNA, dalam bahasa Latin yang berarti seni suci.

Mau bukti lebih lanjut? Di sini ada beberapa anagram yang lumayan ngetop.

CLINT EASTWOOD, sutradara yang bekas pemaen film koboi, namanya adalah anagram dari OLD WEST ACTION.

Tiga belas, 13, adalah 11+2, ELEVEN PLUS TWO. Betul? Tiga belas juga adalah 12+1, TWELVE PLUS ONE. Anagram dari satu sama lain.

Para guru di Barat biasa ngingetin murid-muridnya untuk diam (SILENT) karena mereka harus diam biar bisa ngedengerin (LISTEN).

DORMITORY, atawa di sini kita terjemahin aja sebagai kamar kos gw, adalah anagram dari DIRTY ROOM, yang 100% tepat.

Apa kerjaan THE EYES (mata)? THEY SEE (melihat).

Laki-laki yang takut ibu mertua membuat anagram dari MOTHER-IN-LAW menjadi HITLER WOMAN.

SLOT MACHINES, mesin judi yg suka ngabis2in duit, adalah anagram dari CASH LOST IN 'EM.

REVOLUTION FRANCAISE alias bahasa Prancisnya dari Revolusi Perancis, adalah anagram dari UN VETO CORSE LA FINIRA alias "Dihentikan oleh veto seorang Korsika". Revolusi Perancis yang bertujuan menggulingkan kerajaan dan mendirikan Republik Perancis, terhenti sementara ketika Napoleon mengangkat dirinya Kaisar Perancis. Napoleon lahir di Korsika, sebuah pulau Perancis di Laut Mediterania.

MONALISA, DA VINCI adalah anagram dari MAID IN OIL-CANVAS, wanita dalam [cat] minyak dan kanvas (alias: lukisan).

MOUNT MERAPI VOLCANO adalah anagram COMMON LAVA ERUPTION. Memang, semburan lava di gunung berapi paling aktif se-Indonesia ini sudah biasa toh?



Kalimat-kalimat panjang juga bisa dijadiin anagram.

Contoh yang sering dipake adalah kata-kata Neil Armstrong waktu konferensi pers setelah menjejakkan kaki di bulan untuk pertama kali.

THAT'S ONE SMALL STEP FOR A MAN, ONE GIANT LEAP FOR MANKIND. - NEIL ARMSTRONG-
Langkah kecil untuk seorang lelaki; namun bagi umat manusia, lompatan besar.

Anagramnya:
A THIN MAN RAN, MAKES LARGE STRIDE, PINS FLAG ON MOON. ON TO MARS!
Seorang pria kurus berlari, membuat langkah besar, menanam bendera di bulan. Maju ke Mars!

Hal ini didasari bahwa NASA selanjutnya memang mentarget Mars sebagai lokasi pendaratan berikut dalam riset antariksanya, dan dengan adanya anagram ini, kemungkinan untuk hal itu terjadi diyakini memang ada. Hahaha...



Karena Kekristenan dan anagram sama-sama berkembang di Barat, tidak aneh kalau keduanya bisa saling terkait.

Contohnya pada kisah pengadilan Yesus oleh Pilatus: Pilatus bertanya pada Yesus "Apakah kebenaran itu?" (Yohanes 18:38). Dalam bahasa Latin: QUID EST VERITAS?
Anagram dari kalimat itu adalah juga jawabannya: EST VIR QUI ADEST. "Dialah lelaki yang ada di sini".

Kalimat pertama doa Salam Maria dalam bahasa Latin: AVE MARIA, GRATIA PLENA, DOMINUS TECUM. Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu.
Anagramnya: VIRGO SERENA, PIA, MUNDA, ET IMMACULATA. Perawan penuh damai, taat, bersih, tak bernoda.

JESUS CHRIST WAS THE SON OF GOD. Yesus Kristus adalah Putra Allah.
SO JESUS WON FIGHT, CROSS DEATH. Jadi Yesus memenangkan pertempuran, menyalibkan kematian.
Sebuah anagram yang tepat untuk mengartikan salah satu prinsip utama Kekristenan.

Kebangkitan Yesus Kristus, tentunya adalah kabar gembira dan kebenaran sejati bagi umat Kristen. Maka tidak salah jika THE RESURRECTION OF JESUS adalah anagram dari REJOICE! SURENESS OF TRUTH.

Film rohani terlaris, PASSION OF THE CHRIST, yang banyak disebut-sebut terlalu menonjolkan sisi penderitaan fisik Yesus saat disalib, memiliki anagram yang pas untuk menyuarakan pendapat tersebut: JUST THE PAIN OF HIS CROSSES.



Beberapa anagram yang mengagumkan dan konyol di dunia sepakbola:

Masih ingat kejadian seru di final Piala Dunia 2006? ZINEDINE ZIDANE GETS A RED CARD IN THE WORLD CUP FINAL. Zinedine Zidane mendapat kartu merah di final Piala Dunia.
Dan apa yang terjadi setelah itu? ITALIANS WIN, FRENCH CRIED, AND LEGEND ZIZOU DEPARTED. Italia menang, Perancis menangis, dan Zizou sang legenda pergi alias pensiun. Silakan cek, asli 100% anagram...

Timnas Inggris ke depan boleh saja hanya bergantung pada Wayne Rooney (kemaren hattrick lawan negerinya si Borat... Congrats, Roo! hehehe...). Kenapa? Karena ENGLAND FOOTBALLER WAYNE ROONEY adalah anagram dari WE ALL RELY ON ONE FAT BOY, NO DANGER!

Coba tebak klub bola apa yang gw maksud. CLUE: BUILT ON FAMED BEST - CHARLTON. Petunjuknya: dibangun di atas ketenaran Best dan Charlton.
Jawabnya?
Anda benar! MANCHESTER UNITED FOOTBALL CLUB, bekas klubnya George Best dan Bobby Charlton.



Anagram pun banyak dijadikan sarana bagi ajang ejek-mengejek di dunia politik.

IRAN PRESIDENT MAHMOUD AHMADINEJAD yang nyentrik, yang menganut kebijakan konfrontasi dengan Barat serta bersikap anti-Yahudi, memang pantas diacak-acak menjadi I'M PARANOID MADMAN, HATE JEHUDI NERDS.

Titik balik Perang Dunia II, di mana tentara Jerman akhirnya kalah telak untuk pertama kali dan menjadi awal kekalahan beruntun NAZI adalah di Rusia, pada THE BATTLE OF STALINGRAD yang menelan korban jiwa terbesar sepanjang sejarah manusia, yaitu sekitar 1.4 juta orang. Nama pertempuran itu sendiri merupakan anagram dari BIG START OF THE END AT ALL, yang secara tepat menggambarkan awal dari kekalahan Jerman.

Yang rajin bacain PM gw di MSN Messenger pasti udah tau kalo PRESIDENT MEGAWATI SOEKARNOPUTRI adalah anagram dari A SUPER-STUPID, GEEK, IRRITANT WOMAN.



Sebenarnya masih banyak lagi sih yang bisa gw tulis, tapi gw tau klo gw nulisnya kepanjangan yang baca juga bisa pegel dan mungkin malah gak sabaran buat bikin anagram dari sesuatu yang ada di kepala masing-masing. Bikin anagram tuh menyenangkan, apalagi klo baca anagram yang emang artinya 'nendang', persis banget sama arti aslinya, atau emang lucu aja. Gw sendiri suka bikin anagram ga jelas klo lagi jatuh cinta... Hehehe....


Beberapa anagram emang kesannya ga jelas, maksa, dan dibuat-buat. Justru itulah, tujuan dari anagramatis alias pembuat anagram adalah bikin anagram yang sejelas, se-nggak maksa, dan se-original mungkin, biar bisa jadi anagram yang melegenda kayak salah satu anagram yang di atas.

Coba deh bikin anagram dari nama lengkap sendiri. Gw beruntung, dapet anagram yg lumayan bagus n keren... STAR KID IN AIR.

How about you?

In Harmonia Progressio.

Jumat, 10 Oktober 2008

Ketidakadilan Barat

Di dunia modern yang katanya sudah mengglobal, di dunia yang telah menipiskan batas-batas pemisah antar manusia, masih.... masih saja ada standar ganda. Di dunia yang katanya multipolar ini, Barat masih menjadi penguasa budaya. Semuanya masih berpusat ke Barat. Dunia Barat dianggap dunia peradaban manusia yang sebenarnya, sementara semua di luar Barat belum dianggap benar-benar masyarakat dunia.

Pernahkah anda berpikir:

Kenapa di buku-buku sejarah selalu ditulis tahun berapa Columbus menemukan Amerika, tahun berapa Marco Polo sampai ke Cina, tahun berapa Bartolomeu Dias menemukan Tanjung Harapan, tahun berapa Vasco da Gama menemukan jalan laut ke India... Kenapa bukan ditulis, tahun berapa bangsa Cina menemukan Eropa, tahun berapa orang Arab menemukan Eropa...? Padahal kalau mau diselidiki lebih jauh, duta-duta dan pedagang-pedagang Timur-lah yang terlebih dulu sampai ke Kekaisaran Romawi.

Hal di atas didasari pemikiran bawah sadar masyarakat dunia bahwa Barat-lah pusat peradaban; bahwa Barat-lah yang 'menemukan' segala sesuatu di luar Barat. Sebenarnya sah-sah saja, jika nilai-nilai tersebut hanya berlaku di masyarakat Barat saja. Namun, orang-orang Timur pun ikut terpengaruh. Mestinya porsi pelajaran tentang Columbus dan Marco Polo sama besarnya dengan pelajaran tentang Gan Ying dan Ban Chao, namun pada kenyataannya dua nama pertama sangat terkenal sedangkan dua nama terakhir saya berani taruhan anda baru pernah dengar sekarang.

Pernahkah anda berpikir:

Kenapa Kekaisaran Romawi begitu terkenal dan mendapatkan image di mata masyarakat dunia sebagai kekaisaran yang begitu superpower pada zamannya, dikenal dengan tentaranya yang begitu disiplin dan tangguh, yang menguasai daerah-daerah luas yang dihuni bangsa barbar dengan mudah? Kenapa banyak sekali referensi tentang Kekaisaran Romawi dalam budaya populer kita? Bahasa Latin, istilah-istilah hukum, arsitektur... Legiuner Romawi dikenal sebagai pasukan yang sangat ditakuti dan tak terkalahkan. Julius Caesar dikenal sebagai sang penakluk dunia. Siapa tak kenal Kaisar Agustus, Nero, Konstantin, bahkan 'hanya' seorang Caligula?

Namun kenapa pengakuan yang sama tidak diberikan pada Kekaisaran Mongol? Mungkin anda kenal Genghis Khan atau Kublai Khan, namun siapa pernah dengar Guyuk, Hulagu, Mongke, Berke, Ogedei, Batu, atau Subutai? Semua tahu Legiuner Romawi, tapi selain para gamer perang, siapa yang tahu Mangudai Mongol?

Padahal pada puncaknya, Kekaisaran Romawi hanya mencakup wilayah seluas 6.9 juta km persegi. Itu pun membutuhkan waktu 300 tahun sejak berdirinya untuk mencapai luas maksimum. Sementara Kekaisaran Mongol pada puncaknya mencapai 33.2 juta km persegi, LIMA KALI Romawi, dan merupakan negara terluas SEPANJANG SEJARAH manusia. Itu dicapai dalam waktu hanya 60 tahun sejak berdirinya, LIMA KALI Romawi.

Legiuner Romawi tidak berani maju menyeberangi Sungai Rhein untuk mengklaim Germania karena takut akan suku-suku barbar di sana. Legiuner Romawi lebih sering berada dalam posisi defensif untuk mengamankan kekaisaran mereka dari serangan bangsa-bangsa yang mereka sebut 'barbar', dan menelan kekalahan hampir sebanyak kemenangan yang mereka raih. Alaric dan Attila hanyalah dua nama di antara banyak pemimpin bangsa 'barbar' yang berhasil mengalahkan tentara Romawi hingga ibukota mereka, Roma. Hingga kini, Roma masih tetap dikenang sebagai ibukota kekaisaran besar.

Namun siapa yang tahu nama ibukota Kekaisaran Mongol, Karakorum? Tentara Mongol tidak pernah takut untuk menyerang bangsa manapun yang mereka temui. Jika Legiuner Romawi takut pada bangsa 'tak beradab' di seberang Gurun Arab, Sungai Rhein, dan Sungai Danube; Kekaisaran Mongol melibas bangsa-bangsa 'beradab' di Cina, Persia, dan Arab. Jika Legiuner Romawi berkali-kali gagal merebut ibukota Parthia di Ctesiphon (pernah dengar?); hanya karena sakitnya Kaisar mereka-lah tentara Mongol mundur dari Vienna, ibukota Eropa nan mashyur zaman itu.

Pernahkah anda berpikir:

Keteraturan tata kota dibanggakan oleh Barat, namun saat Roma, Paris, apalagi New York masih berupa hutan belantara dan semak belukar, keteraturan kota telah ada di Mohenjo Daro dan Harappa.

Bangsa Barat menguasai dunia lewat imperialisme mengandalkan bubuk mesiu, tapi darimana mereka mengenal bubuk mesiu? Betul, Cina.

Perang Salib digelar dengan citra bahwa bangsa beradab Eropa akan mengusir barbar Muslim dari tanah suci. Namun, tidak banyak yang tahu (atau mau tahu) kalau ilmu pengetahuan, kehidupan sosial, dan teknologi militer Saladin saat itu adalah yang termaju di dunia.

Barat mengirim pemantau pemilu ke Indonesia, Afrika, dll... 'Mengadili' apakah pemilu tersebut curang atau tidak. Sekarang, beranikah Indonesia mengirim pemantau pemilu saat pertarungan Obama melawan McCain beberapa bulan ke depan?





Kita bukan orang kelas dua di dunia. Kita nggak perlu ke New York buat nunjukin kalo kita udah jadi warga dunia. Kita ga perlu maen film di Hollywood kalo mau jadi artis yang diakui dunia.

Tapi itu semua tergantung definisi 'dunia' kalian. Dunia Barat, atau dunia gw yang mencakup 15o juta km persegi daratan yang dihuni Homo sapiens.

Barat bukan kiblat dunia. Karena mereka dulunya imperialis aja, jadi tanpa sadar citra itu tertanam di hati penduduk dunia.

Kalo masih ada yang ga yakin kata-kata gw, ada buku bagus yang bisa lu baca. Isinya tentang kemungkinan kalo bangsa kitalah sebenarnya kiblat peradaban dunia. Tenang aja, bukan buku ilmiah atau sejarah berat kok. Buku ini tuh novel, disetting di zaman sekarang, dan isi ceritanya menyangkut banyak hal : kriminal, thriller, konspirasi politik, sejarah, cinta, dan idealisme.

Pernah baca bukunya?

Kalo belum, selamat membaca buku karangan pemuda (atau pemudi?) Minang bernama pena ES ITO ini.

Judulnya adalah NEGARA KELIMA.

Silakan cari di toko buku terdekat.

Dan terakhir kali, ingat: kau akan menjadi apa yang kau pikirkan.