Senin, 26 Januari 2009

Parkiran Denmas Aria Kendor

Setelah sebulan lamanya terkapar di rumah sakit, Facebook-addicted, dan kulker, maka sekaranglah saatnya saya kembali menyampah di Bacotan Orang Terbuang, dan kali ini kembali lagi kita berjumpa dengan teman terdekat saya Denmas Aria Kendor.

Bagaimana kelanjutan kisah beliau setelah berpikir untuk membeli mobil?

Denmas Aria Kendor pun berusaha. Ia mencanangkan untuk dirinya sendiri gerakan menabung dan kerja sambilan untuk mencukupkan uangnya. Tak lupa pula ia mencanangkan gerakan belajar nyetir.

Namun pada dasarnya Denmas Aria Kendor ini bukan orang yang telaten. Maka yang terjadi, gerakan-gerakan yang dicanangkannya itu tak berhasil guna sepenuhnya. Kegiatan menabung kadang-kadang dilakukan, kadang tidak. Uang yang ditabung pun sekedarnya mulai dari Rp 25,-. Kerja sambilan sering bolos. Bahkan belajar nyetir pun ogah-ogahan.

Pada akhirnya nyetir mobil dirasa terlalu sulit untuk Denmas Aria Kendor, apalagi kesibukannya di kampus menyebabkan ia susah sekali untuk meluangkan waktu mendalami seni menyetir. Maka Denmas Aria Kendor pun memutuskan untuk membeli mobil kapan-kapan saja. Tidak masalah selama masih ada angkot-angkot yang berkeliaran di jalan.

Sia-siakah usaha Denmas Aria Kendor? Tidak. Uang hasil tabungannya yang banyaknya lumayan bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari, dan mungkin untuk membeli mobil di lain waktu.

Dia menceritakan ini semua ke gw sambil tertawa terkekeh-kekeh.

Gw cuma menanyakan, memang bagaimana situasinya. Apakah bermobil emang sudah jadi keadaan yang umum?

Dan Denmas Aria Kendor mulai bercerita tentang teman-temannya.

"Ada yang baru beli mobil." Moga-moga kuat bayar bensinnya.

"Ada yang mau jual mobil." Mobilnya udah rusak belom?

"Ada yang diem-diem nabung buat beli mobil." Semangat!

"Ada yang hobinya ganti-ganti mobil, jual lama beli baru dengan untung lumayan." Jangan jadi pengendara doank, jadi dealer mobil aja sekalian mas...

"Ada yang rumahnya jauh tapi betah naik angkot melulu, entah karena nyaman, tak berduit, atau emang nggak bisa nyetir." Emang belum waktunya kali...

"Ada yang mobilnya baru kecurian gara-gara ditinggal di gang rawan dengan kunci masih tercolok." Butuh ucapan belasungkawa mas?

"Ada yang duitnya cukup buat beli 3-4 mobil tapi lebih memilih jalan kaki, entah mengapa." Sekali beli dapetnya Ferrari sih jangan kaget lo pada...

"Ada yang emang ngerasa nggak butuh mobil, dan bilang 'enakan naik motor'." Suka-suka dia lah...

"Ada yang nggak punya duit, tapi mau beli mobil." Nabung dulu lah bang...

"Ada yang kerja jadi montir, tapi nggak bisa nyetir." Setiap orang emang punya bagiannya sendiri...

"Ada yang mau beli mobil pabrikan luar negeri." Bisa setir kiri nggak bang? Klo nggak biasa mendingan beli produk yang didesain lokal deh...

"Ada yang merasa butuh banget kendaraan sampai-sampai mencoba nyetir sendiri bemo, bajaj, oplet, becak, delman, ke kampus... tanpa menyadari bahwa itu semua bukan mobil." Selanjutnya mungkin bisa coba bawa sepeda roda tiga.

"Ada yang kerjaannya minjem-minjem mobil melulu terus berlagak dipunyain," Klo emang butuh beli donk! Minjem melulu... "atau lebih parahnya yang punya disuruh nyetir sementara dia duduk di belakang sehingga si empunya keliatan jadi supir." Buset! Klo mau duduk di belakang cari taksi aja om...

"Ada yang mau beli mobil tapi taunya cuma cara naek kuda," Maen kuda-kudaan aja deh sana om... "dan selama ga bisa nyetir, sering minta temennya gendongin pas jalan pulang." Jir, bohwat dah...

"Terakhir, ada yang 'jadi mobil'." Nah loh???







.

2 komentar:

avd77juve mengatakan...

duh, ga butuh ucapan bela sungkawa mas, jejak pencolongnya masih kliatan, skrg lg nguntit sapa tau mobilnya bs gw curi balik, tp emank skrg2 msh enak naek motor...

weh si mas, pengetahuannya update jg, ampe kejadian2 yg terbaru ditulis jg, hahaha....

Alfonso Rodriguez mengatakan...

selamat mengejar maling...

dek, jangan maen balapan y... bahaya ntar bisa nabrak... mati... kgk ada gunanya lagian, cuma buat show off doank...