Semua itu berakhir saat tanggal 7 Agustus Milan mendapatkan striker timnas Belanda, Klaas-Jan Huntelaar.
Huntelaar, meskipun termasuk salah satu bakat top di Eropa, bukanlah prioritas pertama Milan. Target utama Milan adalah striker muda Wolfsburg, Edin Dzeko, yang disebut-sebut sebagai pemain muda paling diincar di seluruh Eropa. Target kedua adalah striker veteran Brasil dengan pengalaman segudang, Luis Fabiano dari Sevilla.
Keduanya gagal karena Milan tidak memiliki cukup uang untuk menyelesaikan pembelian. Setelah itu Milan juga dikait-kaitkan dengan sejumlah striker top antara lain Samuel Eto'o, Emmanuel Adebayor, Giuseppe Rossi, dan Antonio Cassano.
Akhirnya, Milan mendapatkan Huntelaar dari Madrid dengan harga diskon habis-habisan. Madrid rela memberikan diskon karena sebelumnya Milan telah menjual pemain bintangnya Kaka' ke Madrid dengan harga murah pula.
Namun...
Ada saja fans Milan yang kecewa karena Milan hanya mendapatkan target kesekian dengan harga murah pula. Ada yang bilang "Milan tim besar, dulu bisa mendapatkan pemain apapun yang diinginkan, kenapa sekarang harus TURUN KELAS dengan mengemis pemain buangan dari klub lain?"
Fans seperti itu mungkin yang berharap jika ada masalah berupa "Milan butuh seorang STRIKER" maka jawabannya harus "Mari beli Sergio Aguero atau Fernando Torres atau Zlatan Ibrahimovic".
Tiga nama yang saya sebutkan dapat dikatakan tiga striker terbaik yang sedang bermain di jagat bola dunia.
Benarkah harus begitu? Jika "MILAN KURANG KIPER" solusinya harus "BUFFON"? Jika "MILAN KURANG PLAYMAKER" solusinya harus "MESSI"?
Itu mah kerjaan Los Galaktikus, Real Madrid. Milan saya tidak begitu. Saya dukung tim bola berdasarkan filosofi, saya meyakini bahwa Milan dan saya memiliki kepribadian dan tingkah laku yang sinergis, pilihan yang sehati, tindakan yang sejalan.
Lionel Messi, mungkin orang bisa bilang pemain terbaik dunia. Apakah ia bisa main bersamaan untuk dua-tiga klub, atau bahkan sepuluh klub? Tidak, dia hanya punya satu klub untuk dibela, dan saat ini klub itu adalah Barcelona.
Lalu apakah klub lain tidak bisa main menggunakan playmaker, hanya karena playmaker terbaik dunia main untuk Barcelona?
Tidak.
Liverpool punya Steven Gerrard, anak asli Merseyside, kapten tim, dan orang tidak bisa jamin bahwa Liverpool plus Messi akan lebih baik daripada Liverpool dengan Gerrard. Bisakah Messi merekatkan Liverpool menjadi tim seperti yang Gerrard sudah lakukan? Tidak.
Juve dulu punya Pavel Nedved yang baru pensiun. Bisakan Messi bermain untuk Juve sebagus Nedved? Butuh waktu bagi pemain setipe Messi untuk beradaptasi dengan Liga Italia yang keras. Bukan tidak mungkin malah iklim Liga Italia tidak cocok baginya untuk berkembang.
Indonesia punya Ponaryo Astaman. Bisakah Messi bermain optimal dengan support kurang dari pemain-pemain lainnya jika ia bermain untuk Indonesia? Pasti Ponaryo akan lebih nyetel mainnya dengan teman-teman setimnya yang permainannya selevel.
Karena saya sadar bahwa bola bukanlah matematika. Aguero, Torres, Ibra, mungkin yang terbaik di dunia, tapi apakah terbaik untuk Milan? Hanya Milan yang tahu apa kebutuhan Milan. Hanya Milan yang memutuskan apa yang terbaik untuk Milan.
Milan butuh striker. Huntelaar itu striker.
Milan butuh striker murah. Huntelaar dibayar 15 juta euro dengan dicicil tiga kali selama tiga tahun.
Milan butuh striker terkenal dan berbakat. Huntelaar adalah andalan timnas Belanda yang termasuk tertangguh di dunia, punya bakat segudang, seringkali disamakan dengan Marco Van Basten, pemain terhebat dunia setelah Maradona pada masa ia bermain.
Milan butuh striker dengan fisik tangguh untuk mengimbangi kinerja Pato di lini depan. Huntelaar adalah tipe striker seperti itu.
Di luar itu, Huntelaar punya banyak nilai plus yang tidak dicari Milan namun dapat berguna pula.
Huntelaar mungkin bukan striker terbaik dunia.
Tapi saya, fans Milan, percaya dia adalah pilihan paling tepat. Pilihan optimum. Yang bisa memberi lebih dari yang Torres atau Ibra bisa berikan buat Milan.
Forza Milan! Huntelaar, benvenuto a Milano!
(Saya harap kalian masih mau percaya bahwa ini bukan tentang Huntelaar, saya tidak bohong)
.
1 komentar:
ini bener2 mirror kehidupan nyata... untung Huntelaar nya udah ditinggalin Milan dan sekarang sukses bareng Schalke... dan Milan dapet IBRA, THE BEST OF HIS CLASS... biarpun Ibra suka ogah2an maen sama Milan
Posting Komentar