Senin, 30 Maret 2009

Dasrek dan Penerapannya dalam Keseharian

Ini adalah ringkasan buku karangan Cussler dan Mogridge yang saya buat di tengah kebutekan belajar buat ujian tadi. Nggak sampe beres sih, cuma sampe akhir bab 5. Harap tidak dianggap terlalu serius. Hihihihihi…

Sejak belasan tahun terakhir ini, dasar-dasar ilmu keteknikkimiaan sebenarnya tidak mengalami perubahan yang berarti. Seorang insinyur kimia tidak perlu lagi mengutak-utik dasar-dasar tersebut. Tuntutan kerja dari seorang insinyur kimia dan fokus industri kimia saat ini terfokus pada perancangan produk, bukan lagi perancangan proses. Yang seharusnya menjadi penting bagi insinyur-insinyur kimia masa kini untuk dikembangkan dan diimprovisasi dalam karier kita adalah bagaimana produk-produk kimia dirancang. Kepandaian untuk merancang produk saat ini adalah salah satu hal penting yang menjadi indikator kualitas seorang insinyur kimia.

Untuk merancang produk, ada empat langkah yang menjadi prosedur baku: 1. Kebutuhan, 2. Ide, 3. Pemilihan, 4. Pembuatan. Keempat langkah tersebut membutuhkan usaha-usaha terintegrasi dari bidang-bidang ilmu riset, engineering, dan marketing.

Tahap pertama adalah mendefinisikan kebutuhan konsumen dengan menentukan jawaban dari pertanyaan: Kebutuhan apa yang seharusnya dipenuhi oleh produk? Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan konsumen, yang dapat diperoleh melalui 3 tahap: wawancara, interpretasi hasil wawancara, dan menerjemahkannya menjadi spesifikasi produk. Agar proses identifikasi tepat sasaran, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebaiknya terarah untuk mengetahui spesifikasi produk seperti apa yang diinginkan. Secara umum ada 5 pertanyaan: apa yang dilakukan sekarang, bagaimana penggunaan produk, bagaimana membeli produk, keuntungan, dan kerugian yang didapat dari penggunaan produk.

Secara khusus, produk-produk untuk konsumen memiliki karakteristik kualitatif seperti ‘kehalusan’, ‘kemanisan’, ‘kehangatan’, dll. Untuk mengadakan perbaikan, parameter-parameter kebutuhan ini diubah menjadi spesifikasi produk yang dapat diukur secara scientific, misalnya kemanisan dikaitkan dengan konsentrasi gula. Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam konversi kebutuhan menjadi spesifikasi adalah semua persamaan reaksi kimia yang terjadi (stoikiometri), neraca massa dan energi proses, serta nilai laju reaksi.

Tahap kedua adalah pencarian ide tentang produk-produk seperti apakah yang memenuhi kebutuhan. Sumber ide dapat didapat dari tim pengembangan produk, konsumen, literatur, maupun sumber-sumber lain (ahli, penemu, konsultan). Pengumpulan ide dapat dicapai antara lain dengan brainstorming. Sumber ide secara kimiawi dapat diperoleh dari screening sumber daya alam, penyusunan molekul secara acak, dan kimia kombinasi. Ide-ide yang didapat kemudian diseleksi sesuai kebutuhan. Screening ide-ide dapat dilakukan dengan merujuk pada beberapa faktor: kedewasaan ilmiah, kemudahan secara engineering, resiko minimum, biaya rendah, keamanan, beban lingkungan yang ringan, dan lain-lain.

Tahap ketiga adalah seleksi ide-ide yang ada untuk mendapatkan pilihan yang terbaik. Dalam ilmu teknik kimia secara garis besar ada dua cara melakukan seleksi, yaitu secara termodinamik dan kinetik. Seleksi secara termodinamik dilakukan untuk mengetahui kemungkinan bisa tidaknya suatu alternatif dijalankan, dan antara lain berujung pada modifikasi seperti penggantian bahan dengan sifat termodinamik yang lebih diinginkan (lebih sulit menguap, lebih tidak beracun) serta peningkatan unjuk kerja (temperatur, pH). Seleksi secara kinetik dilakukan untuk menghitung berapa cepat dan berapa mahal suatu alternatif dilakukan, dan melingkupi laju reaksi, perpindahan panas, serta perpindahan massa.

Cara lain untuk melakukan seleksi adalah dengan memperhitungkan kriteria-kriteria yang subjektif dan kualitatif (kurang scientific), namun cara ini harus dilakukan dengan hati-hati, antara lain dengan mengkuantifikasi ulang kriteria-kriteria tersebut, menghindari pengulangan kriteria yang sejenis, dan memasukkan semua kriteria secara menyeluruh dan menetapkan proporsi kepentingannya masing-masing.

Dalam seleksi, kita harus mempertimbangkan resiko suatu pilihan yang akan diambil berdasarkan seberapa serius suatu resiko dan seberapa banyak resiko tersebut mempengaruhi produk. Ketika pilihan telah dijatuhkan dengan segala resiko yang telah diketahui, kita dapat mengurangi resikonya sebelum melangkah lebih jauh atau menerima resikonya dan langsung lanjut. Tahap seleksi ini seringkali merupakan tahap paling susah untuk seorang insinyur karena manajemen tidak terlibat aktif seperti pada dua tahap sebelumnya, namun menuntut hasil optimal dan penjelasan yang menyeluruh tentang mengapa suatu pilihan diambil.

Tahap keempat dan terakhir adalah proses manufaktur atau pembuatan produk. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan: properti intelektual, informasi-informasi pelengkap, dan pengembangan spesifikasi akhir. Properti intelektual (paten dan rahasia dagang) perlu diperhatikan agar produk yang kita desain tidak ditiru ataupun tidak meniru orang lain. Informasi-informasi pelengkap dapat diperoleh dengan riset dan eksperimen lanjutan. Spesifikasi akhir ditentukan berdasarkan review dari langkah-langkah sebelumnya, dan modifikasi yang dilakukan hanya sedikit, tidak memerlukan banyak inovasi seperti pada tiga tahap sebelumnya.

Ada tiga langkah melakukan spesifikasi akhir, yaitu mendefinisikan struktur produk, menyusun sifat-sifat terpenting dari produk, dan meninjau ulang hal-hal yang dapat menyebabkan perubahan besar pada sifat-sifat produk. Struktur produk ditentukan oleh komposisi kimiawi, bentuk fisik, reaksi kimia yang mungkin terjadi, dan status termodinamik produk. Sifat-sifat produk secara mendasar dapat dibagi tiga, yaitu sifat fisik, perubahan kesetimbangan, dan laju proses (reaksi, transfer massa dan energi). Hal-hal yang dapat mengubah sifat-sifat produk antara lain pelarut, perubahan temperatur, reaksi kimia (perubahan pH, hidrolisis) dan lain-lain.
Produk kimia secara garis besar terbagi atas tiga jenis: produk microstructured, alat untuk perubahan kimia, dan komoditas kimia khusus (specialty chemicals). Perancangan produk microstructured bergantung pada sifat fisik dan kimia fisik bahan, perancangan alat kimia bergantung pada desain bentuk alat yang diinginkan, sementara perancangan specialty chemicals bergantung pada sifat kimia bahan.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Nah… Kuliah itu gunanya buat diterapkan di kehidupan kan… Sudahkah kita (atau dalam hal ini gw) dalam proses mendapatkan setiap ‘produk’ yang diinginkan, melakukan pencatatan ‘need’, pemunculan ‘idea’, ‘seleksi’, dan ‘manufaktur’ sesuai kata Om Cussler dan Mbah Mogridge? Diharapkan untuk setiap 'produk' lain yang kita butuhkan, mulai saat ini, kita memakai pedoman-pedoman tersebut... HAHAHAHAHAHA... *ketawa gila*

Pak Handi... kenapa nggak bikin ujian Senin lalu aja sih...


Untuk Tuhan, bangsa, dan almamater - merdeka!



.

Selasa, 24 Maret 2009

Memotong Jagung di Labtek Kita

Ini cerita tentang labtek tadi siang...

Ayo kawan kita bekerja
Memotong jagung di labtek kita
Ambil kapakmu, ambil golokmu
Kita bekerja tak jemu-jemu

Potong, potong, potong yang pendek
Jagung yang pendek langsung kupotong

Potong-potong supaya pendek
Jangan lebih dari tiga senti
Jagungnya kecil, gampang dibakar
Tentu berguna bagi semua

Potong, potong, aku gembira
Memotong jagung di labtek kita



Ajegile... e... e...



.

Senin, 23 Maret 2009

Mentari

Sedang terinspirasi beberapa hal...........

Mentari - Iwan Abdurrachman

Mentari menyala di sini
Di sini, di dalam hatiku
Gemuruh apinya di sini
Di sini, di urat darahku

Meskipun tembok yang tinggi mengurungku
Berlapis pagar duri sekitarku
Tak satu pun yang sanggup menghalangimu
Bernyala di dalam hatiku

Hari ini hari milikku
Juga esok masih terbentang
Dan mentari kan tetap bernyala
Di sini, di urat darahku



Jangan biarkan tembok-tembok tinggi dan pagar-pagar berlapis duri di jurusan TK ini menghalangi sang mentari bernyala dalam hati kita, kawan.

Ha ha ha. (duh, padahal besok labtek, malah ngeblog)


Untuk Tuhan, bangsa, dan almamater
Merdeka!


.